PENGERTIAN KONFLIK
Konflik interpersonal adalah kondisi yang ditimbulkan oleh kekuatan yang saling bertentangan di antara 2 orang. Kekuatan-kekuatan ini bersumber pada manusia. Istilah konflik Interpersonal sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah yaitu perbedaan pendapat, persaingan dan permusuhan. Perbedaan pendapat tidak selalu berarti perbedaan keinginan. Oleh karena konflik Interpersonal bersumber pada keinginan, maka perbedaan pendapat tidak selalu berarti konflik. Persaingan sangat erat hubungannya dengan konflik Interpersonal karena dalam persaingan dua orang menginginkan hal yang sama tetapi hanya satu yang mungkin mendapatkannya. Permusuhan bukanlah konflik karena orang yang terlibat konflik bisa saja tidak memiliki rasa permusuhan. Konflik Interpersonal sendiri tidak selalu harus dihindari karena tidak selalu negatif akibatnya. Berbagai konflik yang ringan dan dapat dikendalikan (dikenal dan ditanggulangi) dapat berakibat positif.
Riggio mendefinisikan bahwa konflik interpersonal adalah konflik yang terjadi ketika dua individu berusaha mencapai tujuan mereka, hingga menghalangi prestasi individu lain. Aamodt mengatakan ada lima penyebab utama timbulnya konflik interpersonal, yaitu persaingan terhadap sumber-sumber, ketergantungan terhadap tugas, kekaburan deskripsi tugas, rintangan-rintangan komunikasi dan sifat individu
Menurut Shantz dan Hartup, konflik interpersonal merupakan suatu masalah serius yang dapat dihadapi oleh semua orang sebab konflik tersebut dapat berpengaruh cukup mendalam terhadap emosi seseorang. Disini ada suatu kebutuhan untuk menjaga self image dan harga diri dari kerugian yang diakibatkannya. Bila konsep diri terancam, gangguan yang cukup serius akan terjadi dan hubungan dengan orang tersebut akan memburuk. Terkadang temperamen dari dua orang yang berselisih saling bertentangan dan ada perselisihan kepribadian. Dalam hal ini, konflik berkembang dari rusaknya hubungan komunikasi dan adanya perbedaan persepsi.
Menurut Bimo walgito, Konflik interpersonal adalah konflik yang timbul di antara dua orang yang saling bertentangan antara satu dengan yang lainnyaa.
Menurut Robbins, Konflik Interpersonal adalah proses yang bermula ketika satu orang merasakan bahwa orang lain telah mempengaruhi secara negative, atau akan segera mempengaruhi secara negative. Definisi ini sengaja di buat luas. Definisi ini menjelaskan bahwa titik tertentu pada setiap kegiatan yang tengah berlangsung bila interaksi bersilangan dapat menjadi konflik antar pribadi
Konflik interpersonal adalah relasi-relasi psikologis yang antagonis, berkaitan dengan tujuan-tujuan yang tidak bisa di sesuaikan interest-interest eksklusif dan tidak bisa di pertemukan, sikap-sikap emosional yang bermusuhan dan struktur-struktur nilai yang berbeda di antara dua orang.
Konflik Interpersonal adalah pertentangan antara seseorang dengan orang lain karena perbedaan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
Konflik Interpersonal adalah reaksi antagonis, mencakup tingkah laku lahiriah yang tampak jelas, mulai dari bentuk-bentuk perlawanan halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung sampai pada bentuk perlawanan terbuka , kekerasan, perjuangan tidak terkontrol, benturan dan lain-lain.
Konflik interpersonal adalah suatu fenomena yang terjadi antara dua orang yang saling ketergantungan dimana orang tersebut tersebut mengalami reaksi emosi yang negatif dan terjadi ketidaksepakatan serta interferensi antar mereka.
Sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa Konflik Interpersonal adalah pertentangan dalam hubungan kemanusiaan antara satu orang dengan orang lain dalam mencapai suatu tujuan, yang timbul akibat adanya perbedaan kepentingan, emosi dan nilai.
Kendati unsur konflik selalu terdapat dalam setiap bentuk hubungan antar pribadi, pada umumnya individu memandang konflik Interpersonal sebagai keadaan yang buruk dan harus dihindarkan. Konflik Interpersonal dipandang sebagai faktor yang akan merusak hubungan, maka harus dicegah. Namun, kini banyak orang mulai sadar bahwa rusaknya suatu hubungan lebih disebabkan oleh kegagalan memecahkan konflik itu secara konstruktif, adil dan memuaskan kedua belah pihak bukan oleh munculnya konflik itu sendiri. Pengelolaan konflik secara konstruktif, Konflik Interpersonal dapat memberikan manfaat positif bagi diri kita sendiri maupun bagi hubungan kita dengan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar