BAB I
PENDAHULUAN
Psikologi adalah ilmu yang sudah mulai berkembang sejak abad 17 dan 18 serta nampak pesat kemajuannya pada abad 20. Pada awalnya ilmu ini adalah bagian daripada filsafat sebagaimana pula ilmu-ilmu yang lain seperti misalnya ilmu hukum tata Negara maupun ilmu ekonomi, namun kemudian memisahkan diri dan berdiri sebagai ilmu sendiri.
Seiring dengan perkembangannya Psikologi terus mengalami kemajuan. Psikologi bukan hanya mengkaji tentang satu kajian saja, tetapi psikologi secara khusus mengkaji beberapa hal dan di klasifikasikan berdasarkan objek kajiannya. Salah satu Psikologi khusus yang terus mengalami perkembangannya adalah psikologi kepribadian.
Psikologi kepribadian sebenarnya bukan barang baru. Cabang ilmu pengetahuan yang di sebut psikologi kepribadian di sini sebenarnya telah lama di usahakan oleh para ahli, hanya saja seringkali di beri nama lain. Ada yang memberinya nama ilmu watak atau Ilmu perangai atau karakterologi dan teori kepribadian.
Di dalam psikologi kepribadian terdapat beberapa teori-teori kepribadian. Hal tersebut bisa di jadikan acuan bagi manusia untuk bertindak dan bagaimana menyikapi seseorang. Namun demikian masih banyak orang yang belum mengetahui tentang teori kepribadian. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi hal ini, salah satunya adalah sulitnya memahami sumber acuan yang berkenaan dengan teori kepribadian. Salah satu teori yang di maksud adalah teori kepribadian kurt lewin. Teori kepribadian kurt lewin atau lebih sering di kenal dengan teori medan berisi tentang struktur kepribadian, lingkungan psikolgi diferensiasi, dan perkembangan kepribadian.
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Di karenakan makalah ini membahas tentang kepribadian maka sebelum memasuki pembahasan inti akan terlebih dahulu di paparkan pengertian Kepribadian.
• Alfred adler : Kepribadian adalah suatu konfigurasi motif, sifat serta nilai yang khas menjadikan corak khas gaya kehidupan yang bersifat individual
• Phares : Pola khas dari pikiran, perasaan dan tingkah laku yang membedakan orang satu dengan yang lain
B.BIOGRAFI KURT LEWIN
Kurt Lewin lahir pada tanggal 9 September 1890 disuatu desa kecil di Prusia, daerah dosen. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara, Lewin menyelesaikan sekolah menengahnya di Berlin tahun 1905 kemudian ia masuk Universitas di Freiburg dengan maksud belajar ilmu kedokteran, tetapi ia segera melepaskan idenya ini dan setelah satu semester belajar psikologi pada universitas di sana. Setelah meraih gelar doktornya pada tahun 1914, Lewin bertugas di ketentaraan Jerman selama empat tahun. Pada akhir perang ia kembali ke Berlin sebagai instruktur dan asisten penelitian pada lembaga Psikologi.
Lewin menghabiskan sisa sisa hidupnya di Amerika Serikat. Ia adalah profesor dalam bidang psikologi anak-anak pada Universitas Cornell selama dua tahun (1933-1935) sebelum dipanggil ke Universitas negeri Iowa sebagai profesor psikologi pada Badan Kesejahteraan Anak. Pada tahun 1945, Lewin menerima pengangkatan sebagai profesor dan direktur Pusat Penelitian untuk dinamika kelompok di Institut Teknologi Massachussetts. Pada waktu yang sama, ia menjadi direktur dari Commission of Community Interrelation of The Amerika Jewish Congress, yang aktif melakukan penelitian tentang masalah masalah kemasyarakatan. Ia meninggal secara mendadak karena serangan jantung di Newton Ville, Massachussetts, pada tanggal 9 Februari 1947 pada usia 56 tahun.
C.KONSEP UTAMA TEORI KURT LEWIN
Bagi Lewin, teori medan bukan suatu sistem psikologi baru yang terbatas pada suatu isi yang khas: teori medan merupakan sekumpulan konsep dimana seseorang dapat menggambarkan kenyataan psikologis. Konsep ini harus cukup luas untuk dapat diterapkan dalam semua bentuk tingkah laku, dan sekaligus juga cukup spesifik untuk menggambarkan orang tertentu dalam suatu situasi konkret. Lewin juga menggolongkan teori medan sebagai “suatu metode untuk menganalisis hubungan hubungan kausal dan untuk membangun konstruk-konstruk ilmiah”
D. STRUKTUR KEPRIBADIAN
Kenyataan psikologis yang harus di pegang adalah bahwa pribadi itu selalu ada dalam lingkungannya, pribadi tak dapat di pikirkan lepas dari lingkungannya
1. Ruang Hidup
Ruang hidup adalah totalitas reaitas psikologi yang berisikan semua fakta yang dapat mempengaruhi tingkah laku individu pada sesuatu saat . Ruang hidup meliputi segala sesuatu yang harus diketahui untuk memahami tingkah laku kongkret manusia individual dalam suatu lingkungan psikologis tertentu pada saat tertentu. Tingkah laku adalah fungsi dari ruang hidup.
Secara matematis : TL = f( RH)
Fakta fakta non psikologis dapat dan sungguh sungguh mengubah fakta fakta psikologis. Fakta fakta dalam lingkungan psikologis dapat juga menghasilkan perubahan perubahan dalam dunia fisik. Ada komunikasi dua arah antara ruang hidup dan dunia luar bersifat yang dapat ditembus (permeability), tetapi dunia fisik (luar) tidak dapat berhubungan langsung dengan pribadi karena suatu fakta harus ada dalam lingkungan psikologis sebelum mempengaruhi/dipengaruhi oleh pribadi.
2. Lingkungan Psikologis
Meskipun pribadi dikelilingi oleh lingkungan psikologisnya, namun ia bukanlah bagian atau termasuk dalam lingkungan tersebut. Lingkungan Psikologis berhenti pada batas pinggir elips, Tetapi batas antara pribadi dan lingkungan juga bersifat dapat ditembus. Hal ini berarti fakta fakta lingkungan dapat mempengaruhi pribadi.
3. Pribadi
Menurut Lewin, pribadi adalah heterogen, terbagi menjadi bagian bagian yang terpisah meskipun saling berhubungan dan saling bergantung. Daerah dalam personal dibagi menjadi sel sel. Sel sel yang berdekatan dengan daerah konseptual motor disebut sel sel periferal ;p; sel sel dalam pusat lingkaran disebut sel sel sentral,s.
E. DINAMIKA KEPRIBADIAN
Konsep-konsep dinamika pokok dari Lewin yakni kebutuhan energi psikis, tegangan , kekuatan atau vektor dan valensi. Konstruk -konstruk dinamik ini menentukan lokomosi khusus dari individu dan cara ia mengatur struktur lingkungannya. Suatu tegangan dapat direduksikan dan keseimbanagan dipulihkan oleh suatu lokomosi substitusi. Proses ini menuntut bahwa dua kebutuhan erat bergantungan satu sama lain sehingga pemisahan salah satu kebutuhan adalah melepaskan tegangan dari sistem kebutuhan lainnya.
Akhirnya, tegangan dapat direduksikan dengan lokomosi- lokomosi murni khayalan. Seseorang yang berkhayal bahwa ia telah melakukan suatu perbuatan yang sulit atau menempati suatu jabatan yang tinggi mendapat semacam kepuasan semu dari sekedar berkhayal tentang keberhasilan.
Dinamika kepribadian menurut Kurt Lewin:
1. Energi
Lewin berpendapat bahwa tiap gerak atau kerja itu pasti mempergunakan energi. Pribadi di pandangnya sebagai system energi. Energi yang menyebabkan kerja psikologis di sebut energi psikis.
2. Tegangan
Tegangan ada dua yaitu tegangan yang cenderung menjadi seimbang dan cenderung untuk menekan bondaris system yang mewadahinya, dan bagaimana tension itu merata tergantung pada kuat/lemahnya batas antara system.
3. Kebutuhan
Menurut Lewin kebutuhan itu mencakup pengertian motif, keinginan dan dorongan. Menurut Lewin kebutuhan ada yang bersifat spesifik yang jumlahnya tak terhingga, sebanyak keinginan spesifik manusia.
4.Valensi
Adalah nilai region dari lingkungan psikologis bagi pribadi. Region dengan valensi positif dapat mengurangi tegangan pribadi, akantetapi region dengan valensi negative dapat meningkatkan tegangan pribadi (rasa takut).
5.Vektor
Tingkah laku atau gerak seseorang akan terjadi kalau ada kekuatan yang cukup yang mendorongnya. Meminjam dari matematika dan fisika, Lewin menyebut kekuatan itu dengan nama Vektor. Vektor digambar dalam wujud panah, merupakan kekuatan psikologis yang mengenai seseorang, cenderung membuatnya bergerak ke arah tertentu. Arah dan kekuatan vektor adalah fungsi dari valensi positif dan negatif dari satu atau lebih region dalam lingkungan psikologis. Jadi kalau satu region mempunyai valensi positif (misalnya berisi makanan yang diinginkan), vektor yang mengarahkan ke region itu mengenai lingkaran pribadi. Kalau region yang kedua valensinya negatif (berisi anjing yang menakutkan), vektor lain yang mengenai lingkaran pribadi mendorong menjauhi region anjing. Jika beberapa vektor positif mengenai dia, misalnya, jika orang payah – dan lapar – dan makanan harus disiapkan, atau orang harus hadir dalam pertemuan penting – dan tidak punya waktu untuk makan siang, hasil gerakannya merupakan jumlah dari semua vektor. Situasi itu Bering melibatkan konflik, topik yang penelitiannya dimulai oleh Lewin dan menjadi topik yang sangat Iuas dari Miller dan Dollard.
6.Lokomosi
Lingkaran pribadi dapat pindah dari satu tempat ketempat lain di dalam daerah lingkungan psikologis. Pribadi pindah ke region yang menyediakan pemuasan kebutuhan pribadi-dalam, atau menjauhi region yang menimbulkan tegangan pribadi-dalam. Perpindahan lingkaran pribadi itu disebut lokomosi (locomotion). Lokomosi bisa berupa gerak fisik, atau perubahan fokus perhatian. Dalam kenyataan sebagian besar lokomosi yang sangat menarik perhatian psikolog berhubungan dengan perubahan fokus persepsi dan proses atensi.
7.Event
Lewin menggambarkan dinamika jiwa dalam bentuk gerakan atau aksi di daerah ruang hidup, dalam bentuk peristiwa atau event. Telah dijelaskan di depan, bahwa peristiwa (event) adalah hasil interaksi antara dua atau Iebih fakta balk di daerah pribadi maupun di daerah lingkungan. Komunikasi (hubungan antar sel atau region) dan lokomosi (gerak pribadi) adalah peristiwa, karena keduanya melibatkan dua fakta atau lebih. Ada tiga prinsip yang menjadi prasyarat terjadinya suatu peristiwa; keterhubungan (related¬ness), kenyataan (concretness), kekinian (contemporary), sebagai berikut:
a. Keterhubungan: Dua atau lebih fakta berinteraksi, kalau antar fakta itu terdapat hubungan-hubungan tertentu, mulai dari hubungan sebab akibat yang jelas, sampai hubungan persamaan atau perbedaan yang secara rasional tidak penting.
b. Kenyataan: Fakta harus nyata-nyata ada dalam ruang hidup. Fakta potensial atau peluang yang tidak sedang eksis tidak dapat mempengaruhi event masa kini. Fakta di luar lingkungan psikologis tidak berpengaruh, kecuali mereka masuk ke ruang hidup.
c. Kekinian: Fakta harus kontemporer. Hanya fakta masa kini yang menghasilkan tingkahlaku masa kini. Fakta yang sudah tidak eksis tidak dapat menciptakan event masa kini. Fakta peristiwa nyata di masa lalu atau peristiwa potensial masa mendatang tidak dapat menentukan tingkahlaku saat ini, tetapi sikap, perasaan, dan fikiran mengenai masa Ialu dan masa mendatang adalah bagian dari ruang hidup sekarang dar mungkin dapat mempengaruhi tingkahlaku. Jadi, ruang hidup sekarang harus mewakili isi psikologi masa lalu, sekarang, dan masa mendatang.
8.Konflik
Konflik terjadi di daerah lingkungan psikologis. Lewin mendefinisikar konflik sebagai situasi di mana seseorang menerima kekuatan-kekuatan yang sama besar tetapi arahnya berlawanan. Vektor-vektor yang mengenai pribadi, mendorong pribadi ke arah tetentu dengan kekuatan tertentu. Kombinasi dari arah dan kekuatan itu disebut jumlah kekuatan (resultant force), yang menjadi kecenderungan lokomosi pribadi (lokomosi psikologikal atau fisikal). Ada beberapa jenis kekuatan, yang bertindak seperti vektor, yakni:
1. Kekuatan pendorong (driving force): menggerakkan, memicu terjadinya lokomosi ke arah yang ditunjuk oleh kekuatan itu.
2. Kekuatan penghambat (restraining force): halangan fisik atau sosia menahan terjadinya lokomosi, mempengaruhi dampak dari kekuatan pendorong
3. Kekuatan kebutuhan pribadi (forces corresponding to a persons needs): menggambarkan keinginan pribadi untuk mengerjakan sesuatu.
4. Kekuatan pengaruh (induced force): menggambarkan keinginan dari orang lain (misalnya orang tua atau teman) yang masuk menjadi region lingkungan psikologis.
5. Kekuatan non manusia (impersonal force): bukan keinginan pribadi tetap¬juga bu kan keinginan orang lain. Ini adalah kekuatan atau tuntutan da¬fakta atau objek.
Konflik tipe 1:
Konflik yang sederhana terjadi kalau hanya ada dua kekuatan berlawana¬yang mengenai individu. Konflik semacam ini disebut konflik tipe 1 (Gambar-15a). Ada tiga macam konflik tipe 1:
a. Konflik mendekat-mendekat, yaitu terjadi kalau seseorang menghadapi dua objek yang sama-sama positif.
b. Konflik menjauh-menjauh, dua kekuatan menghambat ke arah yang yang berlawanan, misalnya orang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama tidak disenanginya.
c. Konflik mendekat-menjauh, Dalam konflik ini terdapat hanya satu objek yang mempunyai niai positif dan negative sekaligus.
Konflik tipe 2:
Konflik yang kompleks bisa melibatkan lebih dari dua kekuatan. Konflik yang sangat kompleks dapat membuat orang menjadi diam, terpaku atau terperangkap oleh berbagai kekuatan dan kepentingan sehingga dia tidak dapat menentukan pilihan, adalah konflik tipe 2.
Konflik tipe 3
Orang berusaha mengatasi kekuatan-kekuatan penghambat, sehingga konflik menjadi terbuka,ditandai sikap kemarahan,agresi,pemberontakan atau sebaliknya penyerahan diri yang neorotik. Pertentangan antar kebutuhan pribadi-dalam, konflik antar pengaruh, dan pertentangan antar kebutuhan dengan pengaruh,menimbulkan pelampiasan usaha untuk mengalahkan kekuatan penghambat.
F. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Menurut Lewin hakekat Perkembangan Kepribadian itu adalah :
• Diferensiasi ; Yaitu semakin bertambah usia, maka region region dalam pribadi seseorang dalam LP-nya akan semakin bertambah. Begitu pula dengan kecakapan kecakapan/ keterampilan keterampilannya. Pada orang dewasa, bagian-bagian mulai mengalami diferensiasi tertentu. Contoh : orang dewasa lebih pandai menyembunyikan isi hatinya daripada anak-anak (region anak lebih mudah ditembus).
• Perubahan dalam variasi tingkah lakunya
• Perubahan dalam organisasi dan struktur tingkah lakunya lebih kompleks.
• Bertambah luas arena aktivitas ; contoh: Anak kecil terikat oleh masa kini sedangkan orang dewasa terikat oleh masa kini, masa lampau dan masa depan.
• Perubahan dalam realitas ; Dapat membedakan yang khayal dan yang nyata, pola berpikir meningkat, contohnya dari pola berpikir assosiasi menjadi pola berpikir abstrak. Bagi Lewin perkembangan tingkah laku merupakan fungsi dari pribadi dan lingkungan psikologis.
KESIMPULAN
teori medan merupakan sekumpulan konsep dimana seseorang dapat menggambarkan kenyataan psikologis. Konsep ini harus cukup luas untuk dapat diterapkan dalam semua bentuk tingkah laku, dan sekaligus juga cukup spesifik untuk menggambarkan orang tertentu dalam suatu situasi konkret. Lewin juga menggolongkan teori medan sebagai “suatu metode untuk menganalisis hubungan hubungan kausal dan untuk membangun konstruk-konstruk ilmiah”
Lewin menggambarkan manusia sebagai pribadi yang berada dalam lingkungan psikologis, dengan ruang hidup yang disebut topologi. Fokusnya adalah saling hubungan antara segala sesuatu di dalam jiwa manusia, hubungan antara bagian dengan bagian dan antara bagian dengan keseluruhan.
Selain itu Kurt lewin juga mengemukakan pendapatnya mengenai dinamika keribadian yakni : Energi, Tegangan, Kebutuhan , Valensi, Vektor, Lokomosi, Event, Konflik. Menurut lewein hakikat perkembangan kepribadian adalah perubahan tingkah laku yang mencakup Diferensiasi, Bertambah luas arena aktivitas, Perubahan dalam realitas, Perubahan dalam variasi tingkah lakunya, Perubahan dalam organisasi dan struktur tingkah lakunya lebih kompleks.
DAFTAR PUSTAKA
Asra, Yulita kusniawaty, 2008. Psikologi kepribadian I. Pekanbaru:
Al-mujtahadah press
Suryabrata, sumadi, 2005. Psikologi kepribadian. Jakarta: PT Raja grafindo
persada
Wirawan, sarlito, Berkenalan dengan aliran-aliran dan tokoh-tokoh psikologi.
Jakarta: Bulan bintang
Patty, F, dkk. Pengantar psikologi umum. Surabaya: Usaha nasional
Sujanto, agus, dkk. Psikologi kepribadian. Jakarta: Bumi aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar