Pages

Senin, 25 Februari 2013

Perhatian dan Pembelajaran Perceptual



BAB I
PENDAHULUAN

Pembelajaran adalah suatu perbuatan yang kompleks (a highly complexion process). Disebut kompleks karena dituntut adanya kemampuan profesional, personal, dan sosio kultural secara terpadu dalam proses belajar- mengajar. Dikatakan kompleks juga karena mengandung unsur-unsur seni, ilmu, teknologi, pilihan nilai, dan keterampilan dalam proses belajar-mengajar. Segala bentuk kompleksitas tersebut harus diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 3 dijelaskan bahwa:Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Untuk mencapai tujuan tersebut seharusnya guru menggunakan banyak strategi dalam proses pembelajaran. Strategi tersebut setidaknya mampu mendorong anak untuk berkreativitas dan mampu mengembangkan potensi anak. Oleh sebab itu guru dituntut mampu menyesuaikan materi ajar dengan strategi pembelajaran yang digunakan.
Salah satunya yaitu tentang pentingnya perhatian dan pembelajaran perseptual. Perhatian sendiri adalah mempusatkan/memfokuskan perilaku mental hanya pada satu objek dan objek lain disingkirkan, persepsi sendiri dimaknai sebagai proses pengorganisasian, pengintrepetasian, terhadap stimulus yang diinderanya sehingga menjadi sesuatu yang berarti.


BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pendengaran Dikotik dan perhatian
Penelitian tentang kapasitas perhatian sering dikaitkan dengan tugas yang cenderung saling mempengaruhi satu sama lain. Salah satu dari penelitian ini adalah tugas mendengar yang terpisah (Dichotic listening task). Dalam penelitian ini pesan primer disampaikan pada telinga kanan yang berisi informasi terstruktur, dengan tujuan untuk mengetahui apakah subjek penelitian benar-benar mendengar informasi tersebut. Mereka diinstruksikan untuk membayangkan pesan primer tersebut, dengan mengulang setiap kata sesegera mungkin setelah ia mendengarnya.
Pesan sekunder disampaikan melalui telinga kiri dalam jarak satu detik. Subjek diminta untuk membayangkan pesan primer seakurat dan secepat mungkin. Penelitian ini diukur dengan cara membandingkan kecepatan dan ketepatan penyajian pembayangan ketika subjek diminta melakukan pembayangan terpisah dengan pembayangan yang dilakukan serentak pada saat kedua tugas digabungkan.
Jika subjek melakukan pembayangan, mereka diminta menekan tombol sinyal dan kita dapat menafsirkan bahwa pada saat itu mereka memerlukan perhatian yang lebih besar dari kapasitas perhatian yang ada. Variabel yang banyak menarik perhatian dalam hal ini adalah ketertarikan antara pesan primer dengan pesan sekunder. Sebuah penelitian membuktikan bahwa ada indikasi subjek penelitian hanya memperhatikan suatu aspek saja dari pesan. Penelitian lain membuktikan bahwa nama sendiri selalu diperhatikan, walau disampaikan melalui pesan sekunder, bahkan seseorang akan menduga namanya disebut bila bunyi yang didengarnya hampir sama dengan bunyi namanya.

B.     Teori Perhatian
Berikut dipaparkan tiga teori perhatian:
1.   Filter Theory
Filter theory adalah diajukkan oleh Donald Broadbant psikolog Inggris dia mengajukkan pengolahan informasi yang dianggap sebagai sebuah saluran berbentuk huruf Y dan lengan huruf Y tersebut merupakan saluran input pengindraan dan cabangnya merupakan sistem yang berkapasitas terbatas.
Bila informasi masuk melalui sebuah saluran, maka saluran yang lainnya akan tertutup untuk informasi yang sama. Jadi saluran tersebut berupa all or none dalam arti bahwa informasi mengambil semua saluran sistem atau disaring seluruhnya pada tingkat penginderaan.
Menurut teori Broadbent ini saluran penginderaan diasumsikan berhubungan dengan karakteristik fisik stimulus yang datang. Jadi satu saluran frekuensi tinggi dan satu lagi untuk frekuensi rendah ia juga berpendapat bahwa pesan sekunder tidak disaring pada tingkat penginderaan.
2.   Annetuated Filter Theory
Berbeda halnya dengan blok yang dinyatakan dalam teori filter, maka dalam teori ini informasi tersebut disaring. Yang pada prinispnya stimulus-stimulus yang banyak tersebut akan diperlemah.
3.   No sensory Filter Theory
Teori ini beranggapan semua stimulus diasumsikan melakukan kontak dengan representasinya di dalam memori. Yang menghasilkan pengaktifan tersebut maka tidak ada batas jumlah stimulus yang dapat berhubungan dengan memory. Keterbatasan terdapat pada saat pemrosesan yang terjadi setelah adanya kontak memori dengan beberapa jenis proses berikutnya yang memerlukan perhatian yang besar.

C.    Hakikat Pembelajaran Perseptual
Pembelajaran perseptual mengacu kepada berbagai perubahan di dalam persepsi yang dapat dihasilkan oleh proses pembelajaran dan latihan. contohnya ketika seorang anak memiliki persepsi bahwa matematika itu sulit, namun setelah dia mengerjakan beberapa soal latihan maka persepsinya berubah, bahwa matematika itu menyenangkan, maka persepsi kedua tadi merupakan pembelajaran perseptual.
Antara persepsi dan pembelajaran dapat dibedakan namun dari skema berikut juga dapat ditemukan letak hubungannya:

Antecedent                               Inffered                                    Observed
Condition                                Concept                                   Behaviors

Perception
Conditions of                                                                           Performance
stimulus energy                                                                       Change
change
Learning

 

Conditions of                                                                           Performance
Practice                                                                                   Change

D.    Kategori tugas-tugas perseptual
Ada lima kategori tugas perceptual, di antaranya:
1.      Deteksi: Laporan observer tentang kehadiran ataupun ketidakadanya stimulus. Contohnya suara panggilan HP, Kata yang tidak tepat dalam kalimat.
2.      Diskriminasi: Menunjuk pada perbedaan masing-masing stimulus. Contohnya membedakan antara kopi Curup dan kopi Aceh, membedakan dua anak kembar.
3.      Rekognisi: Sebuah tes stimulus tentang yang baru dan yang lama. Hal ini berbeda dengan diskriminasi. Contohnya pada ujian pilihan ganda, siswa diminta untuk menunjuk item yang dipikirkannya pada masa lalu atau pengalaman.
4.      Identifikasi: Lebih utama 1 langkah dari rekognisi. Yakni membutuhkan respon untuk yang dibuat terhadap stimulus. Contohnya memproduksi nama setiap foto pada saat pameran foto.
5.      Judgement: Yakni memberikan penilaian berdasarkan skala tertentu. Contohnya pada kontes kecantikan, juri diminta untuk memberi nilai yang didasarkan atas skala tertentu.

E.     Kategori pembelajaran perseptual
Ada enam kajian pembelajaran perseptual yang dibahas, yaitu :
1.   Efek latihan dalam keterampilan perseptual
Pengaruh latihan terhadap keterampilan perseptual yaitu keterampilan perseptual meningkat sebagai akibat dari latihan, seperti keterampilan menelusuri atau mencari sesuatu.
2.   Faktor penghargaan dan hukuman
Kajian pembelajaran perseptual adalah faktor pemberian hadiah dan hukuman. Bisa dikatakan di bawah kondisi tertentu kita biasanya menerima rangsangan yang berupa penghargaan/hadiah. Penghargaan muncul sebagai akibat dari kecenderungan penampilan/tanggapan.
3.   Penyesuaian dan memindahkan stimulus
Pembelajaran perseptual dapat dilihat saat seseorang menyesuaikan rangsangan yaitu memindahkan ke beberapa model. Contoh, bila anda memakai kaca mata yang dirancang untuk melihat bumi dalam posisi terbalik, maka anda menemukan masalah mengembalikan persepsi anda tentang bumi tadi. Sebenarnya, bumi tidak mengalami perubahan, bumi tetap seperti semula. Di sini, anda harus belajar untuk mengorientasikan diri sendiri dengan stimulus yang baru. Oleh karena itu, manusia memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan stimulus yang telah ditransformasikan.
4.   Pemindahan silang
Pemindahan silang merupakan faktor bahwa pembelajaran adalah sistem panca indera seperti penglihatan visual dapat pindah ke sistem panca indera lain seperti kebijaksanaan. Contoh, jika anda belajar menggabungkan tugas yang berarti pola penglihatan sebagai rangsangan, kemudian pembelajaran ini akan dipindahkan ke tugas kedua, jika rangsangan yang sama ditampilkan secara bijaksana.
5.   Label verbal dan pembelajaran perseptual
Bahasa atau label-label verbal dapat membantu manusia sebagai pembeda jika stimuli sangat serupa atau membingungkan. Konsep dasar telah membedakan bahwa jika label secara lisan berhubungan dengan kebingungan stimuli, proses ini akan melayani untuk membuat stimuli itu lebih berbeda atau lebih sedikit yang membingungkan.
6.   Skema pembelajaran
Skema adalah suatu konsep yang diringkas (dikembangkan) dari mempelajari suatu rangkaian serupa atau berhubungan dengan stimuli.

F.     Apa yang Dipelajari Pada Pembelajaran Perseptual
Menurut Gibson, ada 3 aspek yang dipelajari pada pembelajaran perceptual, di antaranya:
1.   Menumbuhkan ketegasan merespon
Ketika awal pemberian respon mungkin ia hanya merespon pada satu aspek, pada respon kedua ia akan mempertimbangkan aspek-aspek lain. Contohnya: Menilai pada test kecantikan, mungkin pada awalnya hanya menilai kecantikan saja, kemudian akan dinilai kecerdasan dan kepribadian.
2.   Mendeteksi Ciri yang Berbeda
Kita harus membedakan stimulus yang didasarkan atas ciri-cirinya. Contohnya dalam membedakan anak kembar pasti ada karakteristik tertentu yang memebdakannya.
3.   Mendeteksi tentang alat dan pola
Kita harus mampu mendeteksi bentuk alat dan pola dalam pembelajaran persepsi. Contohnya pembelajaran music. Sebuah lagu Beethoven dinyanyikan oleh grup band rock. Anak harus mendeteksi alat ataupun propertg yang bukan merupakan variasi.

G.    Beberapa Implikasi Praktis
Belajar perseptual memfokuskan perhatian pada properti stimulus pembelajaran. Contoh aplikasinya yakni pada keterampilan membaca. Tahap pertama anak belajar berbicara, tahap kedua anak mulai membedakan kata, tahap ketiga menyimbolkan kata menjadi suara, akhirnya membentuk frase atau kalimat. Hal-hal lain seperti pembelajaran biologi, matematika, membaca peta, dan lain sebagainya.












BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pembelajaran perceptual adalah perubahan persepsi yang terjadi diakibatkan proses pembelajaran. Pembelajaran persepsi melibatkan proses perhatian. Teori perhatian ada tiga yakni filter theory, attenuated filter theory, dan no sensory filter theory.
Kategori penting dari persepsi antara lain: pendeteksian, pembedaan, rekognisi, identifikasi dan penilaian. Enam kategori dari pembelajaran perseptual antara lain: Efek latihan dalam keterampilan perceptual, faktor penghargaan dan hukuman, penyesuaian dan memindahkan stimulus, pemindahan silang, label verbal dan pembelajaran perceptual dan skema pembelajaran.
Yang dipelajari pada pembelajaran verbal menurut Gibson ada tiga aspek, yakni: Menumbuhkan ketegasan merespon, mendeteksi Ciri yang Berbeda, dan mendeteksi tentang alat dan pola. Dari apa yang telah kita pelajari adapun penerapan pembelajaran perseptual dapat dilakukan pada beberapa bidang, seperti arsitektur, mesin, geografi, keterampilan membaca, dan lain sebagainya.

B.     Saran
Kepada pembaca khususnya calon-calon pendidik atau pendidik diharapkan untuk terus meningkatkan kompetensi dan wawasan yang berhubungan dengan bidang psikologi belajar, hal ini dikarenakan dalam membelajarkan peserta didik tentunya harus diketahui dulu bagaimana konsep-konsep tingkah laku dalam pembelajaran sehingga dapat digunakan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang sesuai.

KEPUSTAKAAN


Bimo Walgito. 1992. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta. Andi
Ellis, H.C. 1978. Fundamentals of Human Learning, memory and cognition. Iowa. W. C. Brown Co.
Jalaluddin Rakhmat. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya


2 komentar:

  1. Look at the way my partner Wesley Virgin's tale begins with this shocking and controversial VIDEO.

    As a matter of fact, Wesley was in the army-and shortly after leaving-he unveiled hidden, "MIND CONTROL" secrets that the CIA and others used to get whatever they want.

    These are the EXACT same secrets many celebrities (notably those who "became famous out of nothing") and elite business people used to become rich and successful.

    You've heard that you use only 10% of your brain.

    Mostly, that's because the majority of your brainpower is UNCONSCIOUS.

    Maybe that thought has even occurred IN YOUR very own mind... as it did in my good friend Wesley Virgin's mind about 7 years back, while driving an unlicensed, beat-up bucket of a vehicle with a suspended driver's license and with $3 on his banking card.

    "I'm very frustrated with living check to check! When will I get my big break?"

    You took part in those conversations, ain't it right?

    Your very own success story is going to be written. You just need to take a leap of faith in YOURSELF.

    CLICK HERE TO LEARN WESLEY'S SECRETS

    BalasHapus
  2. Look at the way my partner Wesley Virgin's tale begins with this shocking and controversial VIDEO.

    As a matter of fact, Wesley was in the army-and shortly after leaving-he unveiled hidden, "MIND CONTROL" secrets that the CIA and others used to get whatever they want.

    These are the EXACT same secrets many celebrities (notably those who "became famous out of nothing") and elite business people used to become rich and successful.

    You've heard that you use only 10% of your brain.

    Mostly, that's because the majority of your brainpower is UNCONSCIOUS.

    Maybe that thought has even occurred IN YOUR very own mind... as it did in my good friend Wesley Virgin's mind about 7 years back, while driving an unlicensed, beat-up bucket of a vehicle with a suspended driver's license and with $3 on his banking card.

    "I'm very frustrated with living check to check! When will I get my big break?"

    You took part in those conversations, ain't it right?

    Your very own success story is going to be written. You just need to take a leap of faith in YOURSELF.

    CLICK HERE TO LEARN WESLEY'S SECRETS

    BalasHapus