KONSELING DAN INTERNET (CYBER COUNSELING)
Cyber
Counseling atau konseling maya merupakan pola-pola konseling yang
berkembang sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi dan
komunikasi sebagai ciri utama abad ke 21 atau milenium ketiga.
Sebagaimana dimaklumi di era ini telah terjadi satu fenomena dalam
bentuk derasnya arus informasi di dunia maya secara universal tanpa
mengenal batas-batas teritorial. James P. Sampson dkk (1997) menyebutkan fenomena ini sebagai “Information Higway” atau “Jalan Raya Informasi”. Fenomena ini kemudian berpengaruh terhadap dunia konseling yang kemudian disebut sebagai “Cyber Counseling”. Sebagaimana sebutannya, cyber counseling dilaksanakan melalui penerapan berbagai fitur “information highway” khususnya internet tanpa harus terjadi kontak langsung secara tatap muka sebagaimana dalam konseling tradisional.
mengenal batas-batas teritorial. James P. Sampson dkk (1997) menyebutkan fenomena ini sebagai “Information Higway” atau “Jalan Raya Informasi”. Fenomena ini kemudian berpengaruh terhadap dunia konseling yang kemudian disebut sebagai “Cyber Counseling”. Sebagaimana sebutannya, cyber counseling dilaksanakan melalui penerapan berbagai fitur “information highway” khususnya internet tanpa harus terjadi kontak langsung secara tatap muka sebagaimana dalam konseling tradisional.
Tulisan
ini akan mengetengahkan bahasan seputar perkembangan internet dan
fitur-fiturnya, pola-pola cyber counseling dan implementasinya.
Internet: perkembangan dan pengaruhnya
Internet
merupakan satu bentuk produk teknologi komunikasi yang berkembang pesat
di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Teknologi internet pada
awalnya dikembangkan untuk kepentingan militer di era tahun enampuluhan,
namun kemudian berkembang dalam berbagai bidang sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang.
Kehadirannya telah memberikan dampak yang amat besar terhadap kehidupan
umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet merupakan salah
satu instrumen di era globalisasi yang telah menjadikan dunia ini
menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat tanpa
mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan. Melalui internet
setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh informasi
dalam berbagai bidang dan pada glirannya akan memberikan pengaruh dalam
keseluruhan perilakunya. Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa
dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi internet di berbagai negara
serta penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan. Keberadaan internet
pada masa kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern
dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan global. Kondisi ini
sudah tentu akan memberikan dampak terhadap corak dan pola-pola
kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Dalam kaitan ini, setiap
orang atau bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi tantangan global,
perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan
yang berkembang, tidak terkecuali bidang pendidikan.
Dalam
perkembangan terkini internet telah memiliki fitur-fitur yang canggih
dan lengkap seperti ”bulletin board system” (BBS) dan ”list
servers” yang menyediakan peluang unik bagi publik untuk melakukan
pertukaran informasi berbasis teks terkait dengan satu atau beberapa
topik bahasan. Fitur-fitur lainnya adalah electronic mail atau e_mail
yaitu fitur yang memberikan peluang untuk mengirim dan menerima
pesan antar individu atau kelompok melalui alamat di internet. Fitur ini
memberikan peluang untuk pertukaran pesan berupa teks, gfafik, audio,
video, dsb. Pertukaran ini dilengkapi dengan file transfer protocols
(FTP) yang merupakan format standar untuk memungkinkan perangkat
lunak semua internet memindahkan file antar komputer. Chat merupakan
fitur yang memungkinkan pengguna internet dapat berkomunikasi secara
simultan dengan menggunakan tampilan layar yang berbagi atau bergilir. Computer
conferencing atau konferensi dengan komputer memungkinkan
terjadinya suatu komunikasi serempak dalam bentuk konferensi jarak jauh
di mana salah seorang pengguna dapat berperan sebagai moderator. World
Wide Web (www) merupakan penyedia komputer dengan data baik teks
maupun grafik kepada internet yang dapat ditransmisikan ke semua
jaringan internet. Selanjutnya www home page merupakan satu
pusat sumber informasi tertentu baik individual maupun organisasi yang
tersedia dalam pemberi layanan komputer dan dapat diakses melalui alamat
internet. Browser merupakan fitur yang memberikan peluang
kepada pengguna untuk mencari informasi dalam berbagai home page
(”surfing” internet). Link menyediakan hubungan kepada informasi
yang terkait dalam satu web site atau kepada website lain dalam www.
Setiap dokumen dapat dihubungkan sebanyak yang dikehendaki oleh
pengguna. Dalam perkembangan terkini telah berkembang fitur internet
yang disebut dengan face book dan twitter. Dengan kedua
fitur ini komunikasi dapat berlangsung lebih cepat dan lebih luas.
Bahkan interaksi itu dapat berlangsung tidak hanya melalui komputer
tetapi dapat dilakukan melalui ponsel, sehingga interaksi dapat
dilakukan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja.
Dilihat dari moda
pertukaran informasi dalam perkembangan internet dikenal ada dua macam
teknologi yaitu Asynchronous dan Synchronous. Asynchronous merupakan
teknologi berkomunikasi dalam satu lingkungan yang bukan waktu nyata,
yaitu pengguna akan mendapat respon dari pesan yang dikirimnya tidak
pada saat itu, akan tetapi harus menunggu beberapa saat. Yang tergolong
pada kelompok ini misalnya e-mail, discussion board, video, padcast,
website, internet deliver system, dsb. Teknologi Synchronous
memungkinkan pengguna mendapat respon secara simultan dari pesan yang
disampaikannya. Yang tergolong kelompok ini misalnya percakapan telepon,
instans messages, virtual room yaitu ruangan yang dibuat sedemikian
rupa di mana konselor dan klien (siswa) dapat berinteraksi secara
langsung dalam waktu nyata melalui teleconference. .,
Pada masa
kini internet merupakan satu fenomena teknologi yang amat canggih
dengan karakteristik sebagai: (1) Sebuah jaringan dari jutaan komputer,
perpustakaan raksasa, (4) Media penyebaran informasi, nilai, ideologi
yang “dahsyat”, (5) Media untuk merengkuh pasar global, (6) Sumber
informasi terbaik dan laboratorium raksasa Dewasa ini internet telah
digunakan dalam berbagai bidang dan berbagai tujuan seperti bidang
ideologi-politik, pemerintahan, pertahanan, pendidikan, bisnis,
sosial-budaya, penelitian, dsb. Penggunaan internet harus disertai
dengan pertimbangan yang matang agar tidak menimbulkan dampak-dampak
yang bersifat destruktif tetapi lebih konstruktif.
Dengan memperhatikan uraian di atas,
kiranya cukup jelas bahwa komputer dan internet mempunytai peran dan
dampak yang cukup besar bagi kehidupan umat manusia dalam berbagai sisi
kehidupan. Salah satu diantaranya adalah dunia pendidikan yang telah
banyak memanfaatkan komputer dan internet, khususnya dalam proses
pembelajaran dan kegiatan-kegiatan pendukungnya seperti bimbingan dan
konseling. Internet telah mengubah wajah layanan bimbingan dan konseling
yang berbeda dengan proses bimbingan dan konseling tradisional yang
ditandai dengan interaksi tatap muka antara konselor dengan siswa
(klien) baik di ruangan maupun di luar ruangan. Dengan demikian
pola-pola bimbingan dan konseling secara perlahan mulai menerapkan
pola-pola layanan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang
kemudian disebut sebagai cyber counseling atau konseling maya.
Di masa kini, arus
informasi makin meningkat melalui jaringan internet yang bersifat global
di seluruh dunia dan menuntut siapapun di seluruh dunia ini harus
beradaptasi dengan kecenderungan itu kalau tidak mau disebut ketinggalan
zaman. Dengan kondisi demikian maka pendidikan (khususnya proses
belajar-mengajar dan layanan bimbingan) cepat atau lambat tidak dapat
dilepaskan dari komputer dan internet sebagai alat bantu utama. Dalam
kondisi itu, bukan lagi khayalan bahwa ruang kelas di era millenium ini
akan jauh berbeda dengan ruang kelas seperti di masa lalu dan sekarang
ini yaitu dalam bentuk seperti laboratorium komputer di mana tidak
terdapat lagi format anak duduk di bangku dan guru berada di depan
kelas. Ruang kelas di masa yang akan datang merupakan tempat anak-anak
melakukan aktivitas pembelajaran secara individual maupun kelompok
dengan pola belajar yang disebut "interactive learning" atau
pembelajaran interaktif. Anak-anak berhadapan dengan komputer dan
melakukan aktivitas pembelajaran secara interaktif melalui jaringan
internet untuk memperoleh materi belajar dari berbagai sumber belajar.
Anak akan melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan kondisi
kemampuan individualnya sehingga anak yang lambat atau cepat akan
memperoleh pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan dirinya. Kurikulum
dikembangkan sedemikian rupa dalam bentuk yang lebih kenyal atau lunak
dan fleksibel sesuai dengan kondisi lingkungan dan kondisi anak sehingga
memberikan peluang untuk terjadinya proses pembelajaran maju
berkelanjutan baik dalam dimensi waktu maupun materi. Dalam situasi
seperti ini, guru bertindak sebagai fasilitator pembelajaran sesuai
dengan peran-peran sebagaimana dikemukakan di atas.
Hal yang sama
akan terjadi juga dalam pola-pola layanan bimbingan dan konseling.
Layanan bimbingan tidak hanya dilakukan melalui interaksi tatap muka
antara konselor dengan klien baik individual maupun kelompok, akan
tetapi dilengkapi dengan model layanan bimbingan dan konseling yang
berbasis computer dan internet. Di ruang bimbingan dan konseling
tersedia sarana untuk memberikan layanan kepada siswa dengan berbasis
teknologi informasi dan komunikasi. Untuk memperoleh layanan, siswa
dapat memperolehnya dari layanan maya melalui jaringan fitur-fitur
“information higway” seperti internet, e-mail, face book, twitter,
teleconferencing. Inilah yang disebut dengan cyber counseling atau
konseling maya.. Dalam model ini konselor lebih banyak berperan sebagai
fasilitator disamping memberikan layanan secara langsung baik tatap muka
maupun melalui jaringan “jalan raya informasi”.
Cyber counseling atau
konseling maya merupakan penerapan teknologi ”jalan raya informasi”
dengan memanfaatkan jasa teknologi itu seoptimal mungkin dengan tetap
menjaga karakteristik konseling. Dengan demikian proses layanan
bimbingan dan konseling dapat berlangsung lebih efektif dan efisian
sejalan dengan tuntutan teknologi informasi dan komunikasi.Jalan raya
informasi telah berkembang sedemikian rupa sehingga tidak lagi berupa
sesuatu yang asing dan mahal akan tetapi merupakan bagian dari kehidupan
sehari-hari. Kini jasa internet dengan segala fitur-fiturnya telah
sedemikian memasyarakat dan dirasakan cukup murah untuk dapat
diterapkan. Hal yang harus diwaspadai adalah terkait dengan keamanan
data, personal navigation (navigasi pribadi), dampak-dampak negatif,
penyediaan perlengkapan, dsb.
Implementasi
Cyber Counseling
Dari
uraian di atas, jelas sekali bahwa di era “information higway”,
konseling dapat dilakukan dalam ruang maya yang tidak memerlukan
interaksi tatap muka, melainkan dengan menggunakan jaringan teknologi
informasi dan komunikasi. Dalam implementasi cyber counseling dapat dilaksanakan melalui
kegiatan antara lain:
(1) Marketing layanan
konseling, yaitu sosialisasi layanan konseling maya kepada berbagai
pihak dengan tujuan agar model konseling maya ini dapat diketahui secara
meluas oleh publik. Caranya dapat melalui iklan, melalui internet,
brosur, atau cara-cara lainnya.
(2) Penyampaian layanan
konseling; yaitu kegiatan layanan proses dan penilaian konseling
dengan menggunakan internet dalam berbagai lingkup layanan konseling
seperti karir, pendidikan, pribadi, sosial, keluarga, dsb. Layanan
konseling dapat berupa penyampaian informasi, pengumpulan data,
penyelesaian berbagai masalah, dsb,
(3) Penyediaan materi
”self-help”, yaitu berupa seperangkat materi yang dapat memberikan
layanan sedemikian rupa sehingga klien dapat bertindak secara mandiri
dengan dipandu oleh petunjuk dalam materi ”self-help”. Dalam kegiatan
ini klien tinggal mengikuti petunjuk yang telah dikembangkan dan
tersedia dalam internet.
(4) Supervisi dan riset;
yaitu kegiatan untuk memberikan supervisi kepada konselor yang
menggunakan internet untuk mengevaluasi langkah yang telah ditempuh
serta pengembangan selanjutnya. Demikian pula cyber konseling dapat
dilaksanakan dengan maksud mengadakan riset yang terkait dengan
efektivitas kegiatan konseling dan pengembangan selanjutnya.
Dalam
implementasi cyber counseling beberapa masalah yang mungkin timbul dan
harus diwaspadai secara cermat antara lain:
(1) Isu-isu etika; yaitu hal-hal yang terkait dengan kode
etik konseling yang harus ditaati oleh konselor maupun pihak lainnya.
Hal-hal yang terkait dengan isu etika antara lain menyangkut: (a)
keharasiaan; (b) Validitas data; (c) penyalah-gunaan komputer oleh
konselor; (d) kekurang-pahaman konselor tentang lokasi dan lingkungan
klien; (e) keseimbangan akses terhadap internet dan jalan raya
informasi, (f) kepedulian terhadap privacy (kerahasiaan pribadi); (g)
kredibilitas konselor.;
(2) Isu-isu pengembangan
hubungan konseling; yaitu isu yang terkait dengan hubungan antara
konselor dengan klien secara tatap muka sebagai tindak lanjut dari
konseling yang dilakukan melalui internet. Ada kalanya klien atau
konselor merasa perlu adanya pertemuan tatap muka sebagai tindak lanjut
dari interaksi melalui internet. Hal itu dapat dilaksanakan sesuai
dengan kesepakatan konselor dan klien atau dapat diatur secara khusus.
Sehubungan
dengan masalah sebagaimana dikemukakan di atas, konseling melalui
internet dalam segala macam fiturnya, kurang tepat dilaksanakan dalam
hal:
(1) klien yang mengemukakan
hal-hal yang bersifat sangat rahasia secara pribadi
(2) klien yang diidentifikasi mengalami kesulitan dalam
kepercayaan hubungan,
(3) konselor yang tidak
memiliki kompetensi untuk melaksanakan layanan konseling maya,
(4) tidak tersedia konselor yang memiliki kompetensi untuk
layanan tatap muka.
Penyampaian layanan konseling dengan menggunakan jaringan jalan raya
informasi (cyber counseling) memberikan manfaat dalam hal:
(1)
memberikan peluang klien untuk mengakses layanan dari lokasi terpencil
(2)
Memperbaiki orientasi klien terhadap konseling
(3)
Membantu dalam melaksanakan penilaian dan tugas-tugas,
(4)
Memperluas data dalam dokumen
(5) Memberikan layanan alih
tangan (referal)
(6) Memperluas akses untuk
penilaian dan penafsiran hasil test
(7) Mengurangi kesulitan
penjadwalan
(8) Mendorong individu untuk menggunakan
materi ”self-help”
(9) Meningkatkan peluang untuk
supervisi dan konferensi kasus
(10)Menunjang pengumpulan data penelitian
Agar
cyber counseling dapat terlaksana secara efektif, harus dikembangkan
dengan cermat terutama dalam disain, perencanaan, pelaksanaan, sumber
pendukung, dan evaluasi. Cyber counseling yang tidak dikembangkan secara
cermat, maka kemungkinan akan timbul hal-hal: (1) membatasi kerahasiaan
hubungan konseling, (2) menyampaikan informasi yang tidak tepat, (3)
kurang memberikan intervensi yang sebenarnya diperlukan, (4)
dilaksanakan oleh konselor yang tidak berkewenangan, (5) keterbatasan
konselor dalam pemahaman lokasi dan lingkungan klien, (6) keterbatasan
keseimbangan akses terhadap sumber-sumber konseling, (7) keterbatasan
dalam kerahasiaan yang diperlukan, (8) mendorong adanya penyampaian
materi dari konselor yang tidak berwenang.
Langkah pengembangan
Untuk dapat menerapkan dan mengembangan cyber counseling sudah tentu
harus dipersiapkan dengan perencanaan secara matang agar dapat
terlaksana dengan efektif. Beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam
perencanaan antara lain:
(1) Tersedianya dukungan
sumber-sumber yang meliputi: kebijakan, sarana dan prasarana, anggaran,
personil, dsb.
(2) Pengembangan perencanaan
strategik mulai dari tingkat nasional, regional, lokal, dan
institusional
(3) Melakukan analisis kebutuhan (need
assesment)
(4) Perencanaan dan pelaksanaan pelatihan
(5) Kordinasi dukungan dari berbagai pihak terkait dan pihak
pemegang kepentingan
(6) Mempertimbangkan
pendekatan terpadu
(7) Membuat proyek rintisan.
Secara
khusus, dalam skala mikro, hal yang harus diperhatikan adalah:.
Konselor dan siswa harus memiliki akses
kepada teknologi digital dan internet;
Harus tersedia substansi yang berkualitas,
bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan konselor
Konselor harus memiliki
pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan
sumber-sumber digital untuk membantu siswa dalam proses layanan
bimbingan dan konseling
Sumber:
http://bangkietrizky.blogspot.com/2011/02/konseling-dan-internet.html#comment-form
According to Stanford Medical, It's really the one and ONLY reason women in this country get to live 10 years longer and weigh on average 19 KG less than us.
BalasHapus(And realistically, it has NOTHING to do with genetics or some secret-exercise and really, EVERYTHING around "HOW" they eat.)
BTW, I said "HOW", not "what"...
Click on this link to determine if this little quiz can help you decipher your real weight loss possibilities