Pages

Sabtu, 11 Februari 2012

KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER


KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER


A.EFEK KEBIJAKAN FISKAL:PENDEKATAN Y=AY.
Grafik(a)menunjukkan efek kebijakan fiskal apabila pengangguran berlakudalam
 perekonomian dan pertambahan pengeluaran pemerintah sebesar Agdilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.Sedangkan gambar(b)menunjukkan efek kebijakan fiskal apabila perubahan itu dilakukan melalui penurunan pajak dimana AT=AG.

Perubahan keseimbangan yang berlaku.
          Gambar 10.4
Dalam grafik (a)dimisalkan keseimbangan asal dicapai di titik E1.Keseimbangan ini menunjukkan pendapatan nasional adalah Y1 dan dalam keseimbangan ini pengangguran berlaku.Untuk mengatasinya pemerintah menambah pengeluarannya sebanyak AG dan pertambahan pengeluaran ini memindahkan pengeluaran agregat dari AE1 ke AE2.Perubahan tersebut berarti keseimbangan bergeser ke E2 dan pendapatan nasional meningkat dari Y1 ke Y2.perubahan akan menambah kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran.
Dalam grafik (b)yang menunjukkan efek pengurangan pajak ke atas keseimbangan pendapatan nasional,juga dimisalkan keseimbangan yang asal adalah di E1.Pengangguran pajak sebesar AT(yang sama nilainya dengan AG) akan menambah pendapatan disposebel rumah tangga sebesar :Ayd=AT.Pertambahan pendapatan disposebel ini akan menaikkan pengeluaran rumah tangga,akan tetapi kenaikan pengeluaran itu adalah kurang dari AG.yaitu hanya sebesar :AC=MPC.AG.Kenaikan pengeluaran rumah tangga tersebut akan memindahkan pengeluaran agregat menjadi AE2 dan keseimbangan menjadi E2.Maka pendapatan nasoinal baruakan dicapai di Y1.=Pendapatan nasional bertambahdan oleh sebab itu kesempatan kerja meningkat dan pengangguran akan berkurang.

Perbandingan Mengenai Sebab yang Berlaku
               Dari grafik (a) dan (b) dapatdiambil kesimpulan bahwa Y0Y1 dalam grafik (b)adalah kurang dari Y1Y2 dalam grafik (a).Hal ini berlaku dalam keadaan dimana diasumsikan AG=AT.Yang menyebabkan perbedaan tersebut adalah karena pengurangan pajak akan menambah pengeluaran agregat (yang berlaku sebagai akibat pertambahan konsumsi rumah tangga) pada jumlah yang lebih kecil dari AG.Dari perbedaan efeknya ini dapat disimpulkan bahwa multiplier pajak adalah lebih kecil dari multiplier pengeluaran pemerintah.
                  Kebaikan lain penambahan pengeluaran pemerintah  apabila di bandingkan dengan pengurangan pajak sebagai alatkebijakan fiskal adalah :efek pertambahan pengeluaran pemerintah dalam menggalakkan kegiatan ekonomi adalah lebih cepat dari efek pengurangan pajak.
B.EFEK KEBIJAKAN FISKAL :PENDEKATAN ANALISIS AD-AS
                Untuk menunjukkan efek kebijakan fiskal kepada keseimbangan endapatan nasionaldarikegiatan ekonomi adalah dengan menggunakan analisis AD-AS.Perhatikan gambar 10.5.
Keseimbangan yang asal adalah di E0 yaitu pada perpotongan di antara kurva AD0 dan dalam gambar 10.5 kurva Asadalah landai karena dimisalkan dalam perekonomian masih terdapat banyak pengangguran.Pada keseimbangan ini tingkat harga adalah P0 dan pendapatan nasional adalah Y0.Apabila pengeluaran pemerintah bertambah sebanyak AG maka kurva AD0 akan bergeser ke AD1.Besarnya nilai tersebut di tentukanoleh nilai Y1Y  dalam gambar (a) dari gambar 10.4,yaitu pada harga tetap,kenaikan pengeluaran pemerintah menambah pendapatan nasional sebanyak Y1Y2 dan perubahan itu adalah sama dengan perubahan titik keseimbangan dari titik E0 menjadi titik A.Kurva AD1 memotong kurva AS di titik E1 dan berarti kebijakan fiskal dengan menambah pengeluaran pemerintah sebesar AG akan menyebabkan keseimbangan pendapatan nasional bergeser ke E1 .Keseimbangan ini menunjukkan tingkat harga meningkat dari P0 ke P1 dan pendapatan nasional riil bertambah dari Y0 ke Y1 adalah lebih kecil dari Y1Y2 dalam gambar 10.4 (a).







KEBIJAKAN MONETER DAN MASALAH PENGANGGURAN
               Efek kebijakan moneter dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi,juga dapat digunakan dua pendekatan :pendekatan menggunakan grafik Y=AE dan analisis AD-AS.

A.EFEK KEBIJAKAN MONETER DALAM ANALISIS Y=AE
Efek kebijakan moneter di tunjukkan dalam gambar 10.6(a).Pengeluaran agregat yang mula mula berlaku dalam ekonomi di tunjukkan oleh AE0 dan dengan demikian pendapatan nasional adalah Y0
Untuk mengatasi pengangguran dan menggalakkan kegiatan ekonomi bank sentral menambah penawaran uang.Langkah ini menurunkan suku bunga dan menggalakkan para pengusaha menambah investasi,yaitu sebesar a1.Pertambahan investasi tersebut memindahkan pengeluaran agregat dari AE0 menjadi AE1 dan memindahkan keseimbangan dari E0 ke E1.Dengan demikian pendapatan nasional meningkat menjadi Y1.Peningkatan ini menambah kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran .Perubahan kegiatan ini berlaku pada harga yang tidak mengalami perubahan yaitu di asumsikan tingkat harga yang berlaku adalah P0.
B.EFEK KEBIJAKAN MONETER DALAM ANALISIS AD-AS.
Dari grafik (b) gambar 10.6 yang menggambarkan efek kebijakan moneter ke atas keseimbangan AD-AS ,pendapatan nasoinal riil dantingkat harga.Penawaran agregat dalam perekonomian itu di gambarkan olehkurva AS,yang landai bentuknya karena dimisalkan terdapat banyak pengangguran dalam perekonomian.Permintaan agregatyang asal adalah AD0 dan titik A menggambarkan keseimbangan yang mula mula dicapai dan keseimbangan ini adalah sama dengan E0 pada grafik(a) yang menggambarkan pendapatan nasional riil adalah Y0 dan tingkat harga P0 .
Dengan menggunakan grafik (a)bahwa kebijakan moneter akanmemindahkan pengeluaran agregat dari AE0 ke AE1 dan menigngkatkan pendapatan nasional dari Y0 ke Y1.Dalamkan  grafik (b)perpindahan tersebut di gambarkan oleh perubahan AD0 menjadi AD1 dan jarak AB sama dengan Y0Y1.Permintaan agregat AD1 memotong penawaran agregat AS di titik C.Dengan demikian,sebagai akibat dari kebijakan moneter keseimbangan AD-AS berubahdari titik A ke titik C.Perubahan ini menggambarkan perubahan berikut:efek dari kebijakannya di jalankannya kebijakan moneter pendapatan nasional riil meningkat dari Y0 menjadi Y2 dan tingkat harga meningkat dari P0 menjadi P1.
Grafik (b) menjelaskan gambar bahwa menurut analisis Y=AE.Perubahan pengeluaran dalam perekonomian menyebabkan pertambahan yang lebih besar kepada pendapatan kepada pendapatan nasional apabila di bandingkan dengan dalam analisis AD=AS.Hal ini disebabkan karena perbedaan pemisalandalam kedua analisis tersebut.Dalam analisis Y=AE dimisalkan harga tidak berubah .Akan tetapi dalam analisis AD=AS harga dapat mengalami perubahan .Uraian di atas menunujukkan harga mengalami kenaikan ,yaitu dari P0 menjadi P1.Perubahan ini menyebabkan (i)konsumsi rill rumah tangga berkurang(ii)ekspor berkurang dan (iii)impor bertambah.Oleh karena itu dalam analisis AD-AS pendapatan nasional riil hanya meningkat ke Y2 dan bukan ke Y1.  
KEBIJAKAN FISKAL UNTUK MENGATASI INFLASI
Dengan menggunakan grafik 10.7 grafik tersebut akan di terangkan bagaimana kebijakan fiskal akan digunakan untuk mengatasi masalah inflasi.Kebijakan fiskal yang akan dilaksanakan adalah dalam bentuk mengurangi pengeluaran pemerintah.
EFEK KEBIJAKAN FISKAL MENURUT PENDEKATAN Y=AE
             Dalam menerangkan efek kebijakan fiskal ini maka uraian akan di badakan kepada dua keadaan:keadaan dimana dimisalkan inflasi berlaku tanpa di kontrol pemerintah dan inflasi yang diatasi melalui kebijakan fiskal.Dalam gambar 10.7 akan dijelaskan.
Pengeluaran agregat yang awal adalah AE (P0) dan pengeluaran ini mewujudkan keseimbangan titik E0,pendapatan nasional adalah Y0 dan tingkat kesempatan kerja penuh hampir di capai.Seterusnya misalkan kenaikan ekspor menambah pengeluaran agregat dan pada waktu yang sama kenaikan harga harga menjadi lebih cepat.Tanpa kebijakan pemerintah pengeluaran agregat  akan mencapai AE(p1)yaitu harga harga juga mengalami kenaikan dan mencapai P1.Dengan demikian kenaikan pengeluaran agregat tersebut telah menimbulkan efek berikut:pendapatan nasional meningkat dari Y0 menjadi Y1 dan tingkat harga meningkat dari P0 menjadi P1.Oleh karena itu Y1 lebih besar dari Yf tingkat pengangguran adalah sangat rendah.

Seterusnya perhatikanlah fek kebijakan fiskaldalam usaha mengatasi inflasi.Dalamkasus ini ,sejak permulaan lagi pemerintah bahwa pertambahan pengeluaran agregat yang besar yaitu dariAE(P0)menjadi AE(P1)menyebabkan tingkat inflasi bertambah cepat.
EFEK KEBIJAKAN FISKAL DALAM ANALISIS AD-AS
           Efek kebijakan fiskal dalam mengendalikan inflasi ,dapat pula digunakan dengan analisis AD-AS.Dengan menggunakan analisis ini dapat ditunjukkan dengan lebih jelas bagaimanaperubahan pengeluaran dan kebijakan belanjawan akan mempengaruhi kegiatan ekonomi dan tingkat harga.Analisis inidapat di terangkan lebih baik dengan menggunakan grafik (b)dari gambar 10.7.
                Keseimbangan yang asal dalam perekonomian tersebut dicapaidititik A.Keseimbangan memberikan gambar mengenai keadaan yang sama yang ditunjukkan oleh titik E0 dalam ganbar (a) yaitu pendapatan nasional riil adalah Y0 dan tingkat harga P0.Telah di terangkan bahwa tanpa pengawasan dan kebijakan pemerintah,pengeluaran agregat meningkat dariAE P0 menjadi AE P1.Dalam gambar (b)perubahan tersebut menunjukkan oleh peralihan kurva keseimbangan pendapatan nasionalyang baru ini harga meningkat dari P0 menjadi P1 dan pendapatan nasional riil adalah Y1.Dengan demikian ,walaupun terjadi peningkatan dalam pendapatan nasional riil .tingkat inflasi juga sangat tinggi.Maka sejak awal pemerintah berusaha menghindari kenaikan harga yang tinggi dengan menjalankan kebijakan fiskal ,yaitu dengan mengurangi pengeluaran pemerintah .Efek dari kebijakan fiskal ini permintaan agregat hanya meningkat menjadi AD2 sajadan keseimbangan AD-AS dicapai di titik C.Keseimbangan itu menunjukkan tingkat kesempatan kerja penuh dicapai dan pendapatan nasional riil adalah Y1.Tingkat hargayang baru adalah P2 yang lebih rendah dari P1  dan berarti kebijakan fiskal dapat mengendalikan inflasi.
.
 KEBIJAKAN MONETER UNTUK MENGATASI INFLASI
              Grafik pada gambar 10.7,efek kebijakan moneter dalam menghadapi inflasi dapat ditunjukkan.yaitu yang terdapat dalam bagian (a) dan(b). Dalam uraian berikut yang dapat digunakan adalah bagian (b) yang terdapatdalam gambar 10.8.
Kesembangan asal dicapai di titik E0  yaitu pada perpotongan penawaran agregat AS dan permintaan agregat  AD0.Dengan demikian tingkat harga adalah P0 dan pendapatan nasional riil adalah AD1 dan akan menimbulkan keseimbangan di E1.Dengan demikian apabilapemerintah tidak melakukan pengawasan terhadap pertumbuhan pengeluaran agregat,pendapatan nasional meningkat dari Y0 ke Y1 tetapi peningkatan ini di ikutioleh kenaikan harga yang tinggi, yaitu dari P 0 ke P1.Misalkan pemerintah ingin tetap menginginkan perkembangan ekonomi hingga ke tingkat kesempatan kerja penuh,tetapi juga berusaha menciptakan perubahan harga harga yang lebih stabil.Hal itu akan dicapai apabila pemerintah dapat mengendalikan perubahan permintaan agregat (AD) yaitu memindahk  kurva AD1 menjadi AD2.
                             
                  Apabila usaha untuk mengurangi inflasi di lakukan dengan kebijakan moneter,yang akan dilakukan oleh pemerintah adalah menurunkan penawaran uang,penurunan ini akan menaikkan suku bunga.Sebagai akibatnya,pertama langkah ini akan menyebabkan perusahaan dan penanam modal baru mengurangi kegiataninvestasinya.Kedua,kenaikan suku bunga akan mengurangi keinginan rumah tangga untuk membeli rumah baru.Ketiga,rumahlamayangmasih di angsur ,harus membayar bayaran bulananyang lebih tinggi.
KEBIJAKAN FISKAL ATAU KEBIJAKAN MONETER
            Dalam analisis ini,kebijakan fiskal dan moneter digunakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi.Adakah ini berlaku dalam praktek? Sebenarnyatidak.kedua kebijakan pemerintah ituharus dijalankan secara bersamaan dan langkah langkah yang di jalankan haruslah saling memperkuat kebijakan pemerintah yang di jalankan.
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter di jalankan olehdua pihak yang berbeda.Kebijakan fiskal di jalankan oleh Kementerian Keuangan dan kebijakan moneter di jalanka oleh Bank Sentral.Kedua industri ini haruslah menyesuaikan kebijakan ekonominya dalam mengatasi masalah yang dihadapi.Apabila tidak demikian ,yaitu apabila langkah mereka menimbulkan efek yang bertentangan yaitu satu pihak menjalankan langkah langkah untuk mengatasi inflasi dan pihak lainnya menjalankan kebijakan mengatasi penganguran ,kebijakan yang bertentangan itu tidak akan mencapai tujuannya,Untuk meningkatka kebijakan kebijakan pemerintah masing masing institusi di atas perlu menjalankan hal berikut:
i.                    untuk mengatasi pengangguran :Bank Sentral perlu menurunkan suku bunga dan Kementrian Keuangan menambah pengeluaran pemerintah yang dapat diikuti pula dengan pengurangan pajak.Langkah tersebut akan menyebabkan kenaikan dalam agregat sebagai:kenaikan investasi,kenaikan pengeluaran rumah tangga (konsumsi).
ii.                  Untuk mengatasi inflasi:tindakan yang perlu dijalankan Bank Sentral adalah mengurangi penawaran aung dan menaikkan suku bunga.Kebijakanmoneter ini akan mengurangi investasi dan pengeluaran rumah tangga (konsumen).Seterusnya ,Kementrian Keuangan perlu mengurangi pengeluaran dan menaikkan pajak individu dan perusahaan.Langkahtersebut dapat mengurangi pengeluaran pemerintah ,mengurangi investasi dan mengurangi pengeluaran rumah tangga. 













       
   

2 komentar: