Tugas individu DosenPembimbing
Konseling industry Drs.Sukri , M. Pd. Kons
“DESAIN DAN PRAKTEK KONSELING INDUSTRI”
Disusun oleh :
Budiman
Eko sujadi
Lina Afrida
Marlinda
Nurhasanah
Robiatul Adawiyah
Salma Patmawati
Siti Rofiah
Yeni Gusrianti
Zuriatul Khairi
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
KONSENTRASI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2011
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Penyayang
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam kita ucapkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini, penulis telah menyusun makalah yang berjudul “Desain dan Praktek Konseling Industry ”. Walaupun dalam penyusunan makalah ini penulis mengalami kendala. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.Sukri, M.Pd, Kons yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembahasan ini kurang dari kesempurnaan disebabkan keterbatasan pengetahuan dan literatur penulis. Oleh sebab itu, penulis memohon maaf atas segala kesalahan dalam pembahasan ini. Penulis juga menerima kritikan dan saran menuju kesempurnaan penyusunan makalah ini. Penulis berharap pembahasan ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Pekanbaru, Maret 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia berkembang begitu pesatnya di dalam berbagai bidang dan sector kehidupan. Begitupun dalam dunia industri dan sector usaha yang berkembang berkat penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian kompleksnya masyarakat modern, masalah – masalah manusia dalam sistem ekonomi dan produsi yang semakin penting khususnya menyangkut pembinaan staf manajer , tenaga karyawan ataupun buruh.
Dengan adanya perkembangan dalam hal tersebut khususnya perkembangan dalam dunia niaga, bisnis, industry akan memberikan dampak terhadap kondisi social atau pun mental dari masyarakat yang selaku pelaku dalam dunia industry.
Banyak hal yang tentunya akan dialami oleh pimpinan atau manejer, karyawan ataupun buruh saat bekerja di suatu industry sehingga membutuhkan konselor sebagai tenaga yang membantu mereka dalam berprestasi dalam bekerja. Karena prestasi kerja bergantung pada suasana hati pribbadi dan kondisi fisik serta lingkungan kerjanya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pelaku dalam industry
2. Konseling di industry
3. Pendekatan konsling di industry
4. Praktek konseling industri
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pelaku dalam Industry
Buruh dan karyawan adalah makhluk social yang menjadi bagian dari suatu kelompok kerja dan tim kerja tertentu. Jika dia tidak sanggup bekerjasama secara kooperatif dengan teman sejawatnya, betapapun tinggi kemampuan teknis dan kemampuan intelektualnya, pastilah dia tidak akan betah bekerja di tempat itu dan tidak mampu bekerja dengan maksimal. Maka penekanan psikologis dalam dunia industry akan mempengaruhi prestasi kerjanya. Untuk itu konselor diperlukan dalam dunia industry untuk mengatasi permasalahan yang di hadapi oleh karyawan atau para buruh agar mampu mengoptimalkan potensinya dalam bekerja.
Tidak hanya itu, konselor juga membantu pemimpin ataupun manejer dalam industry yaitu dalam menangani masalah atau kondisi serta kesejahteraan karyawan atau buruh. Kemudian, menangani karawan atau buruh yang tampak tidak disiplin, tidak bersemangat, dan tidak berminat dalam pekerjaannya. Hal inilah yang perlu diatasi leh konselor di suatu industry atau perusahaan.
B. Konseling di Industri
Konseling di dunia industri memiliki space yang sangat luas, karena sebenarnya kita sedang membicarakan mengenai apa itu industri, siapa konselornya, karyawannya (sebagai konseli), dan sistemnya. Dunia industri memang berjenjang dan bisa dikategorikan. Namun, tidak sama halnya dengan sekolah (yang rata-rata usia anak SMP 12-15 thn), konseli di dunia indsutri sangat beragam, baik dari segi usia maupun latar belakang karyawannya. Secara rasial, di dunia industri pun orangnya sangat beragam. Berbeda halnya dengan sekolah yang masih bergenre_ sekolah kristen, sekolah islam, dan sekolah kejuruan, misalnya. Sekali datang ke dunia industri, kita akan menemukan komunitas-komunitas yang unik. Namun, satu hal yang bisa dicirikan dari karakteristik orang-orang di dunia industri; mempunyai visi dan misi yang sama untuk perkembangan karir dan perusahaan.
Jika menyinggung tentang kata industri, kita akan dihadapkan pada dua hal, yaitu industri di bidang jasa dan industri di bidang produk.
Steve Cooper (2005:14) mendefinisikan konseling di industry sebagai usaha yang sengaja untuk menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang dapat memberdayakan karyawan, menenangkan karyawan, membantu atau memberikan konsultasi untuk menyelesaikan masalah mereka dengan cara mereka sendiri.
Pendapat lain dikemukakan oleh Gustard, 1953 (dalam Baraja, 2006 : 11) yang menyatakan bahwa konseling merupakan suatu proses yang mempunyai orientasi pada belajar, dilakukan dalam lingkungan sosial oleh seseorang terhadap orang lain (konselor terhadap klien), dengan memberikan bantuan secara profesional (mempunyai pengetahuan dalam bidangnya), serta membantu klien dengan metode yang sesuai dengan masalah yang dihadapi klien agar dapat memahami dan menghayati tujuan yang ditetapkan bersama dalam proses konseling sehingga klien dapat menjadi anggota masyarakat yang lebih produktif dan bahagia.
Dari definisi-definisi tersebut di atas digambarkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan timbal balik antara konselor dengan klien yang dalam lingkungan kerja yang disebut sebagai Karyawan, yang mempunyai sifat profesional secara individu maupun kelompok yang dirancang untuk membantu karyawan mencapai perubahan yang bermakna bagi kehidupannya dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Interaksi antara dua orang yaitu seorang karyawan dan seorang konselor
2. Karyawan yang datang pada konselor biasanya mengalami atau mempunyai masalah.
3. Karyawan datang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya baik atas kemauan sendiri atau atas anjuran Perusahaan
4. Konselor adalah seorang yang terlatih dan mempunyai guidence secara teori yang umum berlaku.
5. Tujuan konseling adalah menolong dan membantu klien untuk dapat mengerti dan menerima keadaannya, yang kemudian diharapkan dapat menemukan jalan keluar dan mengembangkan potensi dirinya.
6. Proses konseling menitikberatkan pada masalah yang jelas, terang dan nyata serta dalam kesadaran diri.
7. Kembali kepada Feedback Perusahaan Konseling mempunyai manfaat penempatan jalur yang sama (keseragaman) arah terhadap Visi, Misi, Tujuan, Strategi, penyeragaman kemampuan dan skills, pusat penerangan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan perusahaan terutama peraturan dan kebijakan perusahaan.
1. Interaksi antara dua orang yaitu seorang karyawan dan seorang konselor
2. Karyawan yang datang pada konselor biasanya mengalami atau mempunyai masalah.
3. Karyawan datang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya baik atas kemauan sendiri atau atas anjuran Perusahaan
4. Konselor adalah seorang yang terlatih dan mempunyai guidence secara teori yang umum berlaku.
5. Tujuan konseling adalah menolong dan membantu klien untuk dapat mengerti dan menerima keadaannya, yang kemudian diharapkan dapat menemukan jalan keluar dan mengembangkan potensi dirinya.
6. Proses konseling menitikberatkan pada masalah yang jelas, terang dan nyata serta dalam kesadaran diri.
7. Kembali kepada Feedback Perusahaan Konseling mempunyai manfaat penempatan jalur yang sama (keseragaman) arah terhadap Visi, Misi, Tujuan, Strategi, penyeragaman kemampuan dan skills, pusat penerangan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan perusahaan terutama peraturan dan kebijakan perusahaan.
A. Kesimpulan
Konseling sangat memiliki peranan yang penting dalam membantu para pelaku atau pekerja dalam industry. konseling di industry merupakan suatu usaha yang sengaja untuk menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang dapat memberdayakan karyawan, menenangkan karyawan, membantu atau memberikan konsultasi untuk menyelesaikan masalah mereka dengan cara mereka sendiri.
Pelaksanaan konseling di industry dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan yaitu :
Ø
B. Saran
Setelah mempelajari pembahasan ini, maka tentu banyak penafsiran dan penjelasan berbeda, itu semua tidak lepas dari sifat fitrah penulis sebagai manusia biasa yang memiliki banyak keterbatasan. Jadi maklumlah kiranya jika terdapat berbagai pendapat dan penjelasan penulis simpulkan. Oleh karena itu, jika sampai terdapat beberapa perbedaan pendapat, tentunya bisa dipelajari.
Penulis juga membutuhkan saran dan kritikan dari pembaca, terutama dari dosen pembimbing. syukron…
C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar