Pages

Sabtu, 05 Maret 2011

Konseling kelompok

1. Layanan Konseling Kelompok
a. Pengertian layanan konseling kelompok
Menurut Tohirin, Layanan konseling kelompok dapat di maknai sebagai upaya pembimbing atau konselor membantu memecahkan masalah-masalah pribadi yang di alami oleh masing-masing anggota kelompok melalui kegiatan kelompok agar tercapai perkembangan yang optimal.
Layanan konseling kelompok pada dasarnya adalah layanan konseling perorangan yang di laksanakan dalam suasana kelompok. Keunggulan konseling kelompok yakni melalui dinamika interaksi sosial yang dapat berkembang dengan intensif dalam suasana kelompok.yang tidak dapat di jumpai dalam konseling perorangan.
Berdasarkan pengertian di atas maka di simpulkan bahwa Layanan konseling kelompok merupakan layanan dalam Bimbingan dan Konseling yang membahas permasalahan-permasalahan pribadi yang di alami anggota kelompok dalam suatu kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok.

b. Tujuan Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok memiliki dua aspek tujuan, yakni umum dan khusus. Tujuan umum di laksanakan Layanan konseling kelompok agar kemampuan berkomunikasi Siswa dapat berkembang. Komunikasi di sini bukan hanya di tekankan pada komunikasi kelompok namun komunikasi hangat antarpribadi. Hal ini di dasarkan pada pendapat Tohirin, bahwa secara umum tujuan Layanan konseling kelompok adalah berkembangnya kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan berkomunikasinya.
Selain itu Konseling kelompok memiliki beberapa tujuan khusus, yakni:
1. Terkembangnya perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap terarah pada tingkah laku khususnya bersosialisasi dan Komunikasi. Pemimpin kelompok di tuntut mampu memberi kesempatan dan stimulus bagi setiap anggota kelompok agar semua mau mengeluarkan pendapat berkenaan permasalahan yang di bahas.
2. Membantu masing-masing anggota kelompok itu untuk menemukan penyelesaian terhadap masalah yang memberatkan dirinya. Dinamika kelompok akan mengarahkan Individu pada pengembangan kediriannya dalam hubungan dengan orang lain. Lebih jauh lagi Prayitno mengemukakan bahwa di dalam Layanan konseling kelompok seharusnya menjadi tempat pengembangan sikap, keterampilan, dan keberanian sosial yang tenggang rasa.
3. Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok.

c. Teknik dalam Layanan Konseling Kelompok
Teknik adalah cara yang di lakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Ada beberapa teknik yang dapat di gunakan dalam menyelenggarakan Konseling kelompok menurut Prayitno, antara lain:
1. Teknik pertanyaan dan jawaban
Teknik pertanyaan dan jawaban merupakan sebuah teknik yang di gunakan untuk mengungkapkan diri. Tata cara yang di lakukan adalah dengan memberikan kertas yang telah di lengkapi dengan pertanyaan dan kemudian di jawab oleh anggota-anggota kelompok. Jawaban-jawaban ini selanjutnya dapat di pergunakan untuk mengukur keseluruhan suasana dan tanggapan kelompok atas sesuatu permasalahan yang di kemukakan.
2. Teknik perasaan dan tanggapan
Secara umum teknik ini sering di gunakan di dalam Konseling kelompok. Pemimpin kelompok dalam hal ini dapat meminta anggota kelompok untuk mengungkapkan perasaan ataupun tanggapan tentang masalah yang di sajikan ataupun suasana yang tengah berlangsung.
3. Teknik permainan kelompok
Permainan kelompok dapat di pergunakan untuk menghangatkan suasana. Terkadang rasa jenuh, lelah dan malas di rasai oleh para anggota kelompok dan sikap-sikap seperti ini akan berdampak pada ketidakefektifan layanan Konseling kelompok yang di laksanakan.

d. Fungsi Layanan Konseling Kelompok
Layanan Konseling kelompok memiliki beberapa fungsi. Menurut Gadza, Fungsi layanan Konseling kelompok adalah Pengembangan, pencegahan dan pengentasan.
1) Pengembangan
Layanan konseling kelompok berfungsi untuk mengembangkan keseluruhan potensi siswa terutama keterampilan sosialisasi dan komunikasi. Anggota kelompok di berikan kesempatan untuk menyampaikan gagasan, pandangan ataupun pendapat terhadap permasalahan yang di bahas, dengan demikian anggota kelompok bisa belajar dan memperlancar Komunikasi agar menjadi efektif.
2) Pencegahan
Melalui Layanan konseling kelompok di maksudkan untuk mencegah timbulnya permasalahan pada anggota kelompok. Pembahasan mengenai permasalahan hingga di dapati penyelesaian dari masalah akan memberikan pengalaman kepada anggota kelompok dalam bertindak khususnya berkaitan dengan bidang permasalahan yang di bahas.
3) Pengentasan
Sesuai dengan tujuan Layanan konseling kelompok yakni untuk mengentaskan permasalahan. Semua bentuk tindakan dalam kelompok akan bermuara pada penyelesaian suatu permasalahan dengan memanfaatkan dinamika kelompok.

e. Tahapan dalam Layanan Konseling Kelompok
Layanan Konseling kelompok memiliki beberapa tahapan. Para ahli pada umumnya menggunakan istilah yang berbeda untuk tahapan-tahapan dalam Layanan Konseling kelompok namun intinya tetap sama. Menurut Prayitno tahapan dalam Layanan konseling kelompok ada empat, yakni:
1) Tahap pembentukan
Tahap pembentukan merupakan tahap pengenalan dan tahap perlibatan awal dalam kelompok. Tahapan ini sangat perlu sebagai dasar pembentukan dinamika kelompok. Dalam tahapan ini pemimpin kelompok harus menjelaskan pengertian Layanan Konseling kelompok, tujuan, tata cara dan asas-asas Konseling kelompok. Selain itu pengenalan antar sesama anggota kelompok maupun pengenalan anggota kelompok dengan pemimpin kelompok juga di lakukan pada tahapan ini.
2) Tahap peralihan
Pada tahapan ini Pemimpin kelompok perlu kembali mengalihkan perhatian anggota kelompok tentang kegiatan apa yang akan di lakukan selanjutnya, menjelaskan jenis kelompok (Kelompok tugas atau bebas), menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya, membahas suasana yang terjadi, dan meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota.
3) Tahap kegiatan
Tahap kegiatan merupakan tahap inti dari Layanan konseling kelompok. Dalam tahap ketiga ini hubungan antar anggota kelompok tumbuh dengan baik. Saling tukar pengalaman dalam bidang suasana perasaan yang terjadi, pengutaraan, penyajian dan pembukaan diri berlangsung dengan bebas. Masing-masing anggota kelompok secara bebas mengemukakan masalah yang akan di bahas, menetapkan masalah yang akan di bahas terlebih dahulu, kemudian anggota membahas masing-masing masalah secara mendalam dan tuntas, akhir tahapan ini adalah di hasilkan solusi atau penyelesaian masalah atas permasalahan yang telah di bahas.
4) Tahap pengakhiran
Pada tahapan ini pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera di akhiri, meminta kepada para anggota kelompok untuk mengemukakan perasaan tentang kegiatan yang telah di jalani, serta membahas kegiatan lanjutan. Dalam tahapan ini pemimpin kelompok tetap mengusahakan suasana hangat, bebas dan terbuka, memberikan pernyataan dan mengucapkan terima kasih atas keikutsertaan anggota, memberikan semangat untuk kegiatan lebih lanjut dan penuh rasa persahabatan.



Posting tanggal 5 Maret 2011 oleh Eko sujadi .. harap mencantumkan sumber jika ingin mengcopy .. tq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar