BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran
adalah suatu perbuatan yang kompleks (a
highly complexion process). Disebut kompleks karena dituntut adanya
kemampuan profesional, personal, dan sosio kultural
secara terpadu dalam proses belajar- mengajar. Dikatakan kompleks juga karena mengandung unsur-unsur
seni, ilmu, teknologi, pilihan nilai, dan keterampilan dalam proses
belajar-mengajar. Segala bentuk kompleksitas tersebut harus diarahkan pada
pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan UU RI No 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 3 dijelaskan bahwa: “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
Untuk
mencapai tujuan tersebut
seharusnya guru menggunakan banyak strategi
dalam proses pembelajaran. Strategi
tersebut setidaknya mampu mendorong anak untuk berkreativitas dan mampu
mengembangkan potensi anak. Oleh sebab itu guru
dituntut mampu menyesuaikan materi ajar dengan strategi pembelajaran yang
digunakan.
Salah satunya yaitu tentang pentingnya perhatian dan
pembelajaran perseptual. Perhatian sendiri adalah mempusatkan/memfokuskan
perilaku mental hanya pada satu objek dan objek lain disingkirkan, persepsi
sendiri dimaknai sebagai proses pengorganisasian, pengintrepetasian, terhadap
stimulus yang diinderanya sehingga menjadi sesuatu yang berarti.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pendengaran
Dikotik dan perhatian
Penelitian tentang kapasitas perhatian sering
dikaitkan dengan tugas yang cenderung saling mempengaruhi satu sama lain. Salah
satu dari penelitian ini adalah tugas mendengar yang terpisah (Dichotic listening task). Dalam
penelitian ini pesan primer disampaikan pada telinga kanan yang berisi
informasi terstruktur, dengan tujuan untuk mengetahui apakah subjek penelitian
benar-benar mendengar informasi tersebut. Mereka diinstruksikan untuk
membayangkan pesan primer tersebut, dengan mengulang setiap kata sesegera
mungkin setelah ia mendengarnya.
Pesan sekunder disampaikan melalui telinga kiri
dalam jarak satu detik. Subjek diminta untuk membayangkan pesan primer seakurat
dan secepat mungkin. Penelitian ini diukur dengan cara membandingkan kecepatan
dan ketepatan penyajian pembayangan ketika subjek diminta melakukan pembayangan
terpisah dengan pembayangan yang dilakukan serentak pada saat kedua tugas
digabungkan.
Jika subjek melakukan pembayangan, mereka diminta
menekan tombol sinyal dan kita dapat menafsirkan bahwa pada saat itu mereka
memerlukan perhatian yang lebih besar dari kapasitas perhatian yang ada.
Variabel yang banyak menarik perhatian dalam hal ini adalah ketertarikan antara
pesan primer dengan pesan sekunder. Sebuah penelitian membuktikan bahwa ada indikasi
subjek penelitian hanya memperhatikan suatu aspek saja dari pesan. Penelitian
lain membuktikan bahwa nama sendiri selalu diperhatikan, walau disampaikan
melalui pesan sekunder, bahkan seseorang akan menduga namanya disebut bila
bunyi yang didengarnya hampir sama dengan bunyi namanya.
B.
Teori
Perhatian
Berikut
dipaparkan tiga teori perhatian:
1.
Filter Theory
Filter
theory adalah diajukkan oleh Donald Broadbant psikolog Inggris dia mengajukkan
pengolahan informasi yang dianggap sebagai sebuah saluran berbentuk huruf Y dan
lengan huruf Y tersebut merupakan saluran input pengindraan dan cabangnya
merupakan sistem yang berkapasitas terbatas.
Bila
informasi masuk melalui sebuah saluran, maka saluran yang lainnya akan tertutup
untuk informasi yang sama. Jadi saluran tersebut berupa all or none dalam arti bahwa informasi mengambil semua saluran
sistem atau disaring seluruhnya pada tingkat penginderaan.
Menurut
teori Broadbent ini saluran penginderaan diasumsikan berhubungan dengan
karakteristik fisik stimulus yang datang. Jadi satu saluran frekuensi tinggi
dan satu lagi untuk frekuensi rendah ia juga berpendapat bahwa pesan sekunder
tidak disaring pada tingkat penginderaan.
2.
Annetuated Filter Theory
Berbeda halnya dengan blok yang dinyatakan
dalam teori filter, maka dalam teori ini informasi tersebut disaring. Yang pada
prinispnya stimulus-stimulus yang banyak tersebut akan diperlemah.
3.
No sensory Filter Theory
Teori
ini beranggapan semua stimulus diasumsikan melakukan kontak dengan
representasinya di dalam memori. Yang menghasilkan pengaktifan tersebut maka
tidak ada batas jumlah stimulus yang dapat berhubungan dengan memory.
Keterbatasan terdapat pada saat pemrosesan yang terjadi setelah adanya kontak
memori dengan beberapa jenis proses berikutnya yang memerlukan perhatian yang
besar.
C.
Hakikat
Pembelajaran Perseptual
Pembelajaran perseptual mengacu kepada
berbagai perubahan di dalam persepsi yang dapat dihasilkan oleh proses
pembelajaran dan latihan. contohnya ketika seorang anak memiliki persepsi bahwa matematika itu sulit, namun
setelah dia mengerjakan beberapa soal latihan maka persepsinya berubah, bahwa
matematika itu menyenangkan, maka persepsi kedua
tadi merupakan pembelajaran perseptual.
Antara
persepsi dan pembelajaran dapat dibedakan namun dari skema berikut juga dapat
ditemukan letak hubungannya:
Antecedent Inffered Observed
Condition Concept
Behaviors
Perception
|
change
Learning
|
Practice Change
D.
Kategori
tugas-tugas perseptual
Ada lima kategori tugas perceptual, di antaranya:
1.
Deteksi: Laporan observer tentang kehadiran ataupun
ketidakadanya stimulus. Contohnya suara panggilan HP, Kata yang tidak tepat
dalam kalimat.
2.
Diskriminasi: Menunjuk pada perbedaan masing-masing
stimulus. Contohnya membedakan antara kopi Curup dan kopi Aceh, membedakan dua
anak kembar.
3.
Rekognisi: Sebuah tes stimulus tentang yang baru dan yang lama.
Hal ini berbeda dengan diskriminasi. Contohnya pada ujian pilihan ganda, siswa
diminta untuk menunjuk item yang dipikirkannya pada masa lalu atau pengalaman.
4.
Identifikasi: Lebih utama 1 langkah dari rekognisi. Yakni
membutuhkan respon untuk yang dibuat terhadap stimulus. Contohnya memproduksi
nama setiap foto pada saat pameran foto.
5.
Judgement: Yakni memberikan penilaian berdasarkan skala tertentu.
Contohnya pada kontes kecantikan, juri diminta untuk memberi nilai yang
didasarkan atas skala tertentu.
E.
Kategori
pembelajaran perseptual
Ada enam kajian pembelajaran perseptual yang
dibahas, yaitu :
1. Efek
latihan dalam keterampilan perseptual
Pengaruh latihan
terhadap keterampilan perseptual yaitu keterampilan perseptual meningkat
sebagai akibat dari latihan, seperti keterampilan menelusuri atau mencari
sesuatu.
2.
Faktor penghargaan dan hukuman
Kajian
pembelajaran perseptual adalah faktor pemberian hadiah dan hukuman. Bisa
dikatakan di bawah kondisi tertentu kita biasanya menerima rangsangan yang
berupa penghargaan/hadiah. Penghargaan muncul sebagai akibat dari kecenderungan
penampilan/tanggapan.
3.
Penyesuaian dan memindahkan stimulus
Pembelajaran
perseptual dapat dilihat saat seseorang menyesuaikan rangsangan yaitu
memindahkan ke beberapa model. Contoh, bila anda memakai kaca mata yang
dirancang untuk melihat bumi dalam posisi terbalik, maka anda menemukan masalah
mengembalikan persepsi anda tentang bumi tadi. Sebenarnya, bumi tidak mengalami
perubahan, bumi tetap seperti semula. Di sini, anda harus belajar untuk
mengorientasikan diri sendiri dengan stimulus yang baru. Oleh karena itu,
manusia memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan stimulus yang telah
ditransformasikan.
4.
Pemindahan silang
Pemindahan
silang merupakan faktor bahwa pembelajaran adalah sistem panca indera seperti
penglihatan visual dapat pindah ke sistem panca indera lain seperti
kebijaksanaan. Contoh, jika anda belajar menggabungkan tugas yang berarti pola
penglihatan sebagai rangsangan, kemudian pembelajaran ini akan dipindahkan ke
tugas kedua, jika rangsangan yang sama ditampilkan secara bijaksana.
5.
Label verbal dan pembelajaran perseptual
Bahasa
atau label-label verbal dapat membantu manusia sebagai pembeda jika stimuli
sangat serupa atau membingungkan. Konsep dasar telah membedakan bahwa jika
label secara lisan berhubungan dengan kebingungan stimuli, proses ini akan
melayani untuk membuat stimuli itu lebih berbeda atau lebih sedikit yang
membingungkan.
6.
Skema pembelajaran
Skema
adalah suatu konsep yang diringkas (dikembangkan) dari mempelajari suatu
rangkaian serupa atau berhubungan dengan stimuli.
F. Apa
yang Dipelajari Pada Pembelajaran Perseptual
Menurut Gibson, ada
3 aspek yang dipelajari pada pembelajaran perceptual, di antaranya:
1.
Menumbuhkan
ketegasan merespon
Ketika
awal pemberian respon mungkin ia hanya merespon pada satu aspek, pada respon
kedua ia akan mempertimbangkan aspek-aspek lain. Contohnya: Menilai pada test
kecantikan, mungkin pada awalnya hanya menilai kecantikan saja, kemudian akan
dinilai kecerdasan dan kepribadian.
2.
Mendeteksi
Ciri yang Berbeda
Kita
harus membedakan stimulus yang didasarkan atas ciri-cirinya. Contohnya dalam
membedakan anak kembar pasti ada karakteristik tertentu yang memebdakannya.
3.
Mendeteksi
tentang alat dan pola
Kita harus mampu mendeteksi
bentuk alat dan pola dalam pembelajaran persepsi. Contohnya pembelajaran music.
Sebuah lagu Beethoven dinyanyikan oleh grup band rock. Anak harus mendeteksi
alat ataupun propertg yang bukan merupakan variasi.
G. Beberapa
Implikasi Praktis
Belajar perseptual memfokuskan perhatian pada properti
stimulus pembelajaran. Contoh aplikasinya yakni pada keterampilan membaca.
Tahap pertama anak belajar berbicara, tahap kedua anak mulai membedakan kata,
tahap ketiga menyimbolkan kata menjadi suara, akhirnya membentuk frase atau
kalimat. Hal-hal lain seperti pembelajaran biologi, matematika, membaca peta,
dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pembelajaran
perceptual adalah perubahan persepsi yang terjadi diakibatkan proses
pembelajaran. Pembelajaran persepsi melibatkan proses perhatian. Teori
perhatian ada tiga yakni filter theory,
attenuated filter theory, dan no
sensory filter theory.
Kategori
penting dari persepsi antara lain: pendeteksian, pembedaan, rekognisi,
identifikasi dan penilaian. Enam kategori dari pembelajaran perseptual antara
lain: Efek latihan dalam keterampilan perceptual, faktor penghargaan dan
hukuman, penyesuaian dan memindahkan stimulus, pemindahan silang, label verbal
dan pembelajaran perceptual dan skema pembelajaran.
Yang
dipelajari pada pembelajaran verbal menurut Gibson ada tiga aspek, yakni: Menumbuhkan ketegasan merespon, mendeteksi
Ciri yang Berbeda, dan mendeteksi tentang alat dan pola. Dari apa yang telah
kita pelajari adapun penerapan pembelajaran perseptual dapat dilakukan pada
beberapa bidang, seperti arsitektur, mesin, geografi, keterampilan membaca, dan
lain sebagainya.
B.
Saran
Kepada
pembaca khususnya calon-calon pendidik atau pendidik diharapkan untuk terus
meningkatkan kompetensi dan wawasan yang berhubungan dengan bidang psikologi
belajar, hal ini dikarenakan dalam membelajarkan peserta didik tentunya harus
diketahui dulu bagaimana konsep-konsep tingkah laku dalam pembelajaran sehingga
dapat digunakan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang sesuai.
KEPUSTAKAAN
Bimo Walgito. 1992. Pengantar Psikologi
Umum. Yogyakarta. Andi
Ellis,
H.C. 1978. Fundamentals of Human
Learning, memory and cognition. Iowa. W.
C. Brown Co.
Jalaluddin Rakhmat. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung. PT Remaja
Rosdakarya
Look at the way my partner Wesley Virgin's tale begins with this shocking and controversial VIDEO.
BalasHapusAs a matter of fact, Wesley was in the army-and shortly after leaving-he unveiled hidden, "MIND CONTROL" secrets that the CIA and others used to get whatever they want.
These are the EXACT same secrets many celebrities (notably those who "became famous out of nothing") and elite business people used to become rich and successful.
You've heard that you use only 10% of your brain.
Mostly, that's because the majority of your brainpower is UNCONSCIOUS.
Maybe that thought has even occurred IN YOUR very own mind... as it did in my good friend Wesley Virgin's mind about 7 years back, while driving an unlicensed, beat-up bucket of a vehicle with a suspended driver's license and with $3 on his banking card.
"I'm very frustrated with living check to check! When will I get my big break?"
You took part in those conversations, ain't it right?
Your very own success story is going to be written. You just need to take a leap of faith in YOURSELF.
CLICK HERE TO LEARN WESLEY'S SECRETS
Look at the way my partner Wesley Virgin's tale begins with this shocking and controversial VIDEO.
BalasHapusAs a matter of fact, Wesley was in the army-and shortly after leaving-he unveiled hidden, "MIND CONTROL" secrets that the CIA and others used to get whatever they want.
These are the EXACT same secrets many celebrities (notably those who "became famous out of nothing") and elite business people used to become rich and successful.
You've heard that you use only 10% of your brain.
Mostly, that's because the majority of your brainpower is UNCONSCIOUS.
Maybe that thought has even occurred IN YOUR very own mind... as it did in my good friend Wesley Virgin's mind about 7 years back, while driving an unlicensed, beat-up bucket of a vehicle with a suspended driver's license and with $3 on his banking card.
"I'm very frustrated with living check to check! When will I get my big break?"
You took part in those conversations, ain't it right?
Your very own success story is going to be written. You just need to take a leap of faith in YOURSELF.
CLICK HERE TO LEARN WESLEY'S SECRETS