Pages

Senin, 28 Februari 2011

Media Pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Media pendidikan merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid. Hal ini sangat membantu guru dalam mengajar dan memudahkan murid menerima dan memahami pelajaran. Proses ini membutuhkan guru yang professional dan mampu menyelaraskan antara media pendidikan dan metode pendidikan.
Kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan serta perubahan sikap masyarakat membawa pengaruh yang besar dalam bidang pendidikan. Hal ini mendorong setiap lembaga pendidikan untuk mengembangkan lembaganya lebih maju dengan memanfaatkan teknologi modern dan kemajuan ilmu pengetahuan sebagai media pembelajaran.
Dari pemikiran di atas sudah jelas media pendidikan itu berkaitan dengan kemajuan.
suatu pendidikan yang meliputi sebagai berikut :
- Arti, fungsi dan nilai media pendidikan.
- Tujuan pendidikan.
- Psikologi belajar
- Bentuk media pendidikan.
Pembahasan ini akan dimulai dari pengertian media pendidikan sebagai alat komunikasi. Alat komunikasi selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman dan majunya ilmu pengetahuan.[1]
Kaitannya dengan media pendidikan mempunyai fungsi yang besar di berbagai kehidupan, baik di kehidupan pendidikan maupun dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan seni kebudayaan.[2]
Dalam kehidupan pendidikan media komunikasi memberikan kontribusi yang besar dalam kemajuan maupun peningkatan mutu di suatu lembaga pendidikan. Dengan memakai media tersebut anak didik akan mudah mencerna dan memahami suatu pelajaran. Dengan demikian melalui pendekatan ilmiah sistematis, dan rasional tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien.[3]
Untuk mencapai pendidikan tersebut guru memberikan peran yang penting untuk menghantarkan keberhasilan anak didik, oleh karenanya dibutuhkan komunikasi yang baik antara guru dan murid, untuk menciptakan komunikasi yang baik dibutuhkan guru yang profesional yang mampu menyeimbangkan antara media pembelajaran dan metode pengajaran sehingga informasi yang disampaikan guru dapat diterima siswa dengan baik.[4]
Jadi, tugas media bukan sebagai sekedar mengkomunikasikan hubungan antara pengajar dan murid namun lebih dari itu media merupakan bagian integral yang saling berkaitan antara komponen satu dengan komponen yang lain yang saling berinteraksi dan mempengaruhi.
B.     Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini,yaitu agar kita dapat memahami:
1.      Untuk mengetahui pengertian media atau alat dalam pendidikan islam.
2.      Mengetahui fungsi dari media atau alat dalam pendidikan islam.
3.      Mengetahui jenis dan bentuk  alat/media pendidikan.
4.      Dan mengetahui pengaruh alat/media dalam pendidikan












BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Alat/Media Pendidikan Islam
Secara harfiah media diartikan “perantara” atau “pengantar”. AECT (Association for Educational Communication and Technology) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran informasi.[5]
Robert Hanick dan kawan-kawan (1986) mendefinisikan media adalah sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi. Masih dalam sudut yang sama Kemp dan Dayton mengemukakan peran media dalam proses komunikasi sebagai alat pengirim (transfer) yang mentransmisikan pesan dari pengirim (sender) kepada penerima pesan atau informasi (receiver).[6]
Sedangkan Oemar Hamalik mendefinisikan, media sebagai teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Media pembelajaran merupakan perantara atau alat untuk memudahkan proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat atau metodik dan teknik yang digunakan sebagai perantara komunikasi antara seorang guru dan murid dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan pengajaran di sekolah.
B.     Fungsi dan Tujuan Media dalam Pendidikan Islam
Ø  Fungsi  Media
Mengenai fungsi media itu sendiri pada mulanya kita hanya mengenal media sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni yang memberikan pengalaman visual pada anak dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang komplek dan abstrak menjadi lebih sederhana, kongkret, mudah dipahami.
Dewasa ini dengan perkembangan teknologi serta pengetahuan, maka media pembelajaran berfungsi sebagai berikut :
a.                   Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru.
b.                  Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret).
c.                   Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan).
d.                  Semua indera murid dapat diaktifkan.
e.                   Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
f.                   Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.[7]
Dengan konsepsi semakin mantap fungsi media dalam kegiatan mengajar tidak lagi peraga dari guru melainkan pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang dibutuhkan siswa. Hal demikian pusat guru berpusat pada pengembangan dan pengolahan individu dan kegiatan belajar mengajar.[8]
Sebagai seorang pendidik fungsi dan kemampuan media sangat penting artinya. Media merupakan integral dari sistem pembelajaran sebagai dasar kebijakan dalam pemilihan pengembanan, maupun pemanfaatan.
Media pendidikan dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang gilirannya diharapkan mempertinggi hasil belajar yang hendak dicapai. Ada beberapa alasan media pembelajaran berkenaan dapat mempertinggi proses belajar siswa.
Pertama, berkenaan dengan manfaat media pembelajaran, sebagai berikut :
a.       Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motifasi belajar.
b.      Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami dan dikuasai siswa.
c.       Metode pengajaran akan lebih variasi, tidak semata-mata komunikasi verbal.
di Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengar uraian guru, tetapi juga punya aktifitas lain seperti mengamati, merumuskan, melakukan dan mendemonstrasikannya.
Kedua, penggunaan media pembelajaran dapat mempertinggi proses dan hasil belajar yang berkenaan dengan taraf pikir siswa.[9]
Berfikir siswa dimulai dari yang kongkret menuju yang abstrak, dari yang sederhana menuju yang abstrak, dari yang sederhana menuju yang komplek. Dalam hubungan ini penggunaan media pembelajaran berkaitan erat dengan tahapan-tahapan berfikir mereka sehingga tepat penggunaan media pembelajaran disesuaikan dengan kondisi mereka sehingga hal-hal yang abstrak dapat dikongkretkan.
Menurut Ensiclopedi of Educational Reseach, nilai atau manfaat media pendidikan adalah sebagai berikut :
a.                           Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berfikir sehingga mengurangi verbalitas.
b.                           Memperbesar perhatian siswa.
c.                           Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar oleh karena itu pelajaran lebih mantap.
d.                          Memberikan pengalaman yang nyata.
e.                           Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu.
f.                            Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu perkembangan bahasa.
g.                           Memberikan pengalaman yang tidak diperoleh dengan cara yang lain.
h.                           Media pendidikan memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara guru dan murid.
i.                             Media pendidikan memberikan pengertian atau konsep yang sebenarnya secara realita dan teliti.
j.                             Media pendidikan membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar.[10]

C.                 Bentuk dan Jenis Media dalam Pendidikan Islam
Ø  Bentuk Media Pendidikan
Sesuai dengan pemikiran di atas media pendidikan tidak terbatas pada alat-alat audio-visual yang dapat dilihat, didengar melainkan anak dapat melakukannya sendiri. Dalam hal ini maka tercakup pula di dalamnya pribadi dan tingkah laku guru.
Secara menyeluruh, bentuk media pendidikan terdiri dari :
a.                       Bahan-bahan catatan atau membaca (suplementari materialis)
Misalnya buku, komik, koran, majalah, bulletin, folder, periodikal dan pamflet, dan lain-lain.
b.                      Alat-alat audio-visual, alat-alat yang tergolong ini seperti :
1) Media pendidikan tanpa proyeksi, misalnya papan tulis, papan tempel, papan planel, bagan diagram, grafik, karton, komik, gambar.
2) Media pendidikan pada tiga dimensi, misalnya pada benda asli dan benda tiruan contoh, diorama, boneka, dan lain-lain.
3) Media yang menggunakan teknik atau masinal.
Alat-alat yang tergolong dalam kategori ini meliputi film strip, film, radio, televisi, laboratorium elektro perkakas atau instruktif, ruang kelas otomotif, sistem interkomunikasi dan komputer.
c.                       Sumber-sumber masyarakat. Berupa obyek-obyek, peninggalan sejarah, dokumentasi bahan-bahan masalah-masalah dan sebagainya.
d.                      Kumpulan benda-benda. Berupa benda-benda yang dibawa dari masyarakat ke sekolah untuk dipelajari, misalnya potongan kaca, benih, bibit, bahan kimia, darah dan lain-lain.
e.                       Contoh-contoh kelakuan yang dicontohkan oleh guru
Meliputi semua contoh kelakuan yang dipertunjukkan oleh guru waktu mengajar, misalnya dengan tangan, kaki, gerakan badan, mimik, dan lain-lain.

Ø  Jenis Media dalam Pendidikan islam
        Dalam perspektif ilmu pendidikan islam, yang mengutamakan ilmu pengetahuan (knowledge) dan penanaman nilai (value) sudah barang tentu memerlukan alat yang relevan. Walhyu Alquran sebagai sumber ilmu pengetahuan  telah melahirka berbagai disiplin ilmu, yang dilengkapi produk pikir dalam wujud karya ilmiah para ahli.
        Para ahli telah mengklasifikasi alat/ media pendidikan kepada dua bagian: yaitu alat pendidikam yang bersifat benda (materil) dan alat pendidikan yang bukan benda (non materil)
a.Alat pendidikan yang bersifat benda
        Menurut Zakiyah Darajat, alat pendidikan yang berupa benda adalah,pertama: media tulis, seperti alquran, hadits, tauhid, fiqih, sejarah.
Kedua: Benda- benda alam seperti hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan dsb. Ketiga: Gambar-gambar yang dirancang seperti grafik.keempat:Gambar yang diproyeksikan, seperti video,tramsparan. Kelima: Audio recording,seperti kaset,tape radio.
        Tampak nya pengklasifikasian alat pendidikan yang berbentuk benda versi Zakiah Darajat cukup luas, sebab tidak hanya menyangkut benda yang digunakan oleh pendidikan dalam penyampaian pesan, tetapi manusia sebagai sumber blajar, sekaligus sabagai alat pendidikan.
       Yang termasuk alat pendidikan material menurut versi Arif. S.Sadiman adalah media grafis, dangan cara menuangkan pesan pengajaran kedalam simbol-simbol komunirasi visual. Yang termasuk kedalam media grafis adalah: gambar, foto, sketsa, bagan, chart, diagram,papan, poster, dan kartun.
       Secara umum, tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang alat pendidikan yang berbentuk benda, perbedaannya hanya terletak pada pemakaian istilah dalam memformulasikan. Namun yang jelas, alat pendidikan dalam bentuk benda perlu digunakan dalam proses pendidikan dan pengjaran secara bervariasi sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Sebelum alat itu dugunakan perlu diseleksi untuk menentukan mana yang tepat sesuai dengan tujuan pendidikan islam, materi dan sebagainya.
       Dalam konteks ilmu pendidikan islam, M. Arifin menuturkan, alat pendidikan harus mengandung nilai-nilai operasional yang mampu mengantarkan kepada tujuan pendidikan islam yang sarat dengan nilai-nilai. Alat pendidikan yang polipragmatis dam monoprakmatis, paling tidak mengandung nilai paedogogis dan bukan merusak.
b. Alat pendidikan yang bukan benda
        Selain alat atau media berupa benda,terdapat pula alat atau media yang bukan berupa benda. Diantara alat atau media pengajaran yang bukan berupa benda itu adalah:
1.      Keteladanan
Allah memerintahkan kepeda manusia selaku khlifah fil ardh mengerjakan perintah allah dan rasul sebelum mengajarkanya kepada orang yang dipimpinnya. Termasuk dalam hal ini sosok pendidik yang dapat ditauladani oleh anak didik.
Pendidik dalam konteks ilmu pendidikan islam, berfungsi sebagai warasalu alanbiya’ yang pada hakikatnya mengemban misi sebagai rahmatan lilalamin, yakni suatu misi yang mengajak manusua untuk tunduk dan taat pada hukum-hukum allah.
 Menurut Al-Ghazali,terdapat beberapa sifat penting yang harus dimiliki oloeh seorang guru yang diteladani,yaitu(1)Amanah dan tekun bekerja.(2) Bersifat lemah lembut dan kasih saying terhadap murid.(3) Dapat memehami dan berlapang dada dalam ilmu serta sertaorang-orang yang mengajarkannya,(4) Tidak rakus pada materi,(5) Berpengetahuan luas.(6) Istiqamah dan memegang teguh prinsip.

2.      Perintah dan larangaan
Perintah adalah suatu keharusan  untuk berbuat atau melakukan sesuatu. Dalam hal ini perintah bukan hanya apa yang keluara dari mulut seseorang yang harus dikerjakan oleh orang lain, tetapi termasukpula anjuran, pembiasan,dan peraturan- peraturan umum yang harus di ta’ati oleh peserta didik. Tiap- tiap perintah dan peraturan dalam pendidikan mengandung norma-norma kesusilaan, jadi bersifat memberi arah atau mengandung tujuan kearah perbuatan susila.
Dalam memberikan perintah terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,yaitu:
1.      Jangan memberikan perintah kecuali karena keperluan
2.      Hendaknya perintah itu denga ketetapan hati dan niat yang baik.
3.      Jangan memerintahkan keduakalinya jika perintah pertama belum dilaksanakan.
4.       Perintah hendaknya benar-benar dipertimbangkan akan akibatnya.
5.      Perintah hendaknya bersifat umum, bukan bersifat khusus.
Larangan,sebenanya sama saja dengan perintah. Kalau perintah merupakan suatu keharusan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat,maka larangan merupakan keharusan untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan.
Didalam Alquran banyak ayat yang dapat diambil sebagai dasar konsep larangan, sebagai alat. Firman Allah swt Artinya:” janganlah kamu dekati kejahatan itu, baik yang terang maupun yang tersembunyi”.
Berarti pula bahwa sarana untuk kejahatan itu harus disingkirkan, sebab dalam diri manusia ada fitrah ingin tau,ingin mencoba. Disinilah letak peran peran pendidik untuk mengarahkan keingintahuan anak pada hal-hal yang negative dengan jalan memberikan pengertian dan kesadaran.

3.      Ganjaran dan Hukuman
Ganjaran itu adalah sesuatu yang menyenangkan yang dijadikan sebagai hadiah bagi anak yang berprestasi baik dalam belajar, dalam sikap perilaku. Yang terpenting dalam ganjaran hanya hasil yang dicapai oleh seorang anak, dan dengan  hasil tersebut pendidikan dapat membentuk kata hati dan kemauan yang lebih baik dan lebih keras pada anak itu.
Ganjaran itu dapat dilakukan oleh pendidik dengan cara bermacam-macam antara lain:
1.      Guru mengangguk-anggukkan kepala tanda senang dan membiarkan suatu jawaban yang diberikan oleh seorang anak.
2.      Guru memberikan kata-kata yang menggembirakan(pujian)
3.      Guru memberikan benda- benda yang menyenangkan dan berguna bagi anak-anak.
Selain ganjaran, Hukuman juga merupakan alat pendidik. Dalam islam hukuman disebut dengan ‘iqab.Amir Dien Indra Kusuma, mendefenisikan bahwa hukuman sebagai tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga menimbulkan nestapa, sehingga anaka akan menjadi sadar dan berjanji tidak akan mengulanginya.
Dengan demikian dipahami bahwa hukuman diberikan karena ada pelanggaran,sedangakan tujuan pemberian hukuman adalah agar tidak terjadi pelanggaran secara berulang.
Dibidang pendidikan, hukuman itu karena dua hal:
1.      Hukuman diadakan karena ada pelanggaran, adanya kesalahan yang diperbuat.(punitur,quina peccatum).
2.      Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran (punitur,napeccatur).



D.                 Pengaruh Alat atau Media Dalam Pendidikan Islam
Di dalam pendidikan islam,alat/media itu jelas diperlukan.Sebab alat/media pengajaran itu mempunyai peranan yang besar yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.
Begitu pentingnya arti alat/media itu maka sudah barang tentu di dalam pendidikan Islam perlu dilengkapi dengan gambar-gambar,tidak hanya sekedar diterangkan saja.Contoh lain yang biasa diambil juga adalah pemberian materi tentang pelaksanaan haji.Pelajaran akan lebih baik jika disajikan dalam bentuk demonstrasi film atau video.Selain itu,juga pelajaran al-quran akan lebih tertunjang dengan dibantu tape recorder dengan merekam seseorang yang fasih dalam membaca al-quran.Begitu juga dengan pelajaran-pelajaran yang lain.
Selain alat/media yang berupa benda perlu dikembangkan dalam pendidikan islam,alat/media yang bukan berupa bendapun perlu juga mendapatkan perhatian serius,sebab pada umunya alat/media yang bukan berupa benda lebih banyak tujuannya untuk pembentukkan pribadi yang baik atau sempurna,dan pendidikan islam sangat berperan sekali untuk tugas itu.Sehingga murid-murid akan memiliki akhlak,moral yang luhur.Itulah yang membedakan Pendidikan Islam dengan pendidikan yang lainnya.
Dengan demikian,apabila pendidikan islam memanfaatkan dan mengembangkan alat/media pengajaran tersebut di dalam pelaksanaan pendidikannya,maka peserta didik akan memiliki pemahaman yang baik tentang materi yang didapatkan,dan juga akan memiliki moral atau akhlak yang tinggi.Sehingga besar kemungkinan dengan memperhatikan alat/media pengajaran itu tujuan pendidikan Islam akan tercapai secara efektif dan efisien.








BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Media pendidikan merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid. Hal ini sangat membantu guru dalam mengajar dan memudahkan murid menerima dan memahami pelajaran.
Media pembelajaran berfungsi sebagai berikut :
a.                   Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru.
b.                  Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret).
c.                   Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan).
d.                  Semua indera murid dapat diaktifkan.
e.                   Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
f.                   Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.
Secara menyeluruh, bentuk media pendidikan terdiri dari :
a.                       Bahan-bahan catatan atau membaca (suplementari materialis)
Misalnya buku, komik, koran, majalah, bulletin, folder, periodikal dan pamflet, dan lain-lain.
b.                      Alat-alat audio-visual, alat-alat yang tergolong ini seperti :
1) Media pendidikan tanpa proyeksi, misalnya papan tulis, papan tempel, papan planel, bagan diagram, grafik, karton, komik, gambar.
2) Media pendidikan pada tiga dimensi, misalnya pada benda asli dan benda tiruan contoh, diorama, boneka, dan lain-lain.
3) Media yang menggunakan teknik atau masinal.
Alat-alat yang tergolong dalam kategori ini meliputi film strip, film, radio, televisi, laboratorium elektro perkakas atau instruktif, ruang kelas otomotif, sistem interkomunikasi dan komputer.
c.                       Sumber-sumber masyarakat. Berupa obyek-obyek, peninggalan sejarah, dokumentasi bahan-bahan masalah-masalah dan sebagainya.
d.                      Kumpulan benda-benda. Berupa benda-benda yang dibawa dari masyarakat ke sekolah untuk dipelajari, misalnya potongan kaca, benih, bibit, bahan kimia, darah dan lain-lain.
e.                       Contoh-contoh kelakuan yang dicontohkan oleh guru
Meliputi semua contoh kelakuan yang dipertunjukkan oleh guru waktu mengajar, misalnya dengan tangan, kaki, gerakan badan, mimik, dan lain-lain.
Di dalam pendidikan islam,alat/media itu jelas diperlukan.Sebab alat/media pengajaran itu mempunyai peranan yang besar yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.
Apabila pendidikan islam memanfaatkan dan mengembangkan alat/media pengajaran tersebut di dalam pelaksanaan pendidikannya,maka peserta didik akan memiliki pemahaman yang baik tentang materi yang didapatkan,dan juga akan memiliki moral atau akhlak yang tinggi.Sehingga besar kemungkinan dengan memperhatikan alat/media pengajaran itu tujuan pendidikan Islam akan tercapai secara efektif dan efisien.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar