Pages

Sabtu, 09 April 2011

KOMPETENSI PEDAGOGIK


BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Bimbingan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak atau orang lain yang belum dewasa, disebut pendidikan (pedagogik). Setelah itu pedagogik berarti suatu usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang lain menjadi dewasa atau tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi.
Dalam bentuk lain, pedagogik itu dipandang sebagai suatu proses atau aktifitas yang bertujuan agar tingkah laku manusia mengalami proses tersebut mendapat perubahan. Tingkah laku seseorang adalah setiap respons yang dapat dilihat atau diperlihatkan oleh orang lain
Disamping itu pedagogik juga merupakan suatu ilmu, sehingga orang menyebutnya ilmu pedagogik. Ilmu pedagogik adalah ilmu yang membicarakan masalah atau persoalan-persoalan dalam pendidikan dan kegiatan-kegiatan mendidik, antara lain seperti tujuan pendidikan, alat pendidikan, cara melaksanakan pendidikan, anak didik, pendidik dan sebagainya.
Pedagogik termasuk ilmu yang sifatnya teoritis dan praktis. Oleh karena itu pedagogik banyak berhubungan dengan ilmu-ilmu lain seperti: ilmu sosial, ilmu psikologi, psikologi belajar, metodologi pengajaran, sosiologi, filsafat dan lainnya.
Kompetensi merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja. Kepmendiknas No. 045/U/2002 menyebutkan kompetensi sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan,keterampilan, dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab dalam melaksanakan tugas. Undang-undang guru dan dosen No. 14 tahun 2005, dan PP No 19/2005 menyatakan kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, pedagogik, professional, dan sosial.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang akan dirumuskan di dalam makalah ini adalah :
  1. Timbulnya pedagogik
  2. Kompetensi Pedagogik
  3. Sub Kompetensi

C.    Landasan Makalah
Makalah ini didasarkan dari buku-buku yang mempelajari tentang Profesi dan Etika Keguruan, khususnya tentang Kompetensi Pedagogik. Serta bersumberkan dari internet.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Timbulnya pedagogik
Pedagogik atau ilmu mendidik itu tidak begitu saja lahir tanpa alasan. Tentu ada hal yang mendorongnya sehingga kemudian ada dan dipelajari sebagai teori mendidik.
Seperti kita ketahui pedagogik itu bertanya tentang apa dan bagaimana pendidikan itu. Ia mempersoalkan tentang apa arti mendidik dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.
  1. Pedagogik lahir karena manusia hidup dalam kelompok
Manusia hidup berkelompok. Jadi, artinya mempunyai kepentingan bersama dengan orang lain. Sesudah ia berfikir dalam kelompok maka ia merasa bahwa kelompoknya itu harus dapat bertahan terus jangan sampai putus dalam suatu angkatan saja.
Keinginan itu terwujud dalam perasaan sayang pada angkatan muda atau anak-anak. Dari kenyataan itu timbul pertanyaan-pertanyaan bagaimana seharusnya mereka dibesarkan, dibimbing, dibina agar mereka siap untuk menggantikan orang tua kelak.
Semua pertanyaan itu mengurus kepada pertanyaan pedagogik. Yaitu pedagogik itu lahir dari perasaan akan keperluan hari depan kelompok masyarakat. Karena itu pedagogik menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut hidup masyarakat.
Dengan kata lain, pedagogik bertanya tentang bagaimana membawa tiap anak ke dalam satu dunia kehidupan manusia yang bermasyarakat itu.
Pedagogik artinya juga mempersoalkan bagaimana mempersiapkan anak-anak menjadi anggota masyarakat penuh sesuai dengan harapan-harapan yang dikandung oleh masyarakat tempat pendidikan itu berlangsung.[1]
Dilihat secara demikian maka pedagogik itu timbul karena desakan keperluan mempersiapkan anak-anak oleh masyarakat manusia yang hidup berkelompok. Dengan kata lain, pedagogik pedagogik timbul karena kepentingan kehidupan manusia yang bersifat sosial.
  1. Pedagogik timbul karena kasih sayang orang tua
Pedagogik itu timbul karena masyarakat merasakan perlunya untuk melangsungkan hidup bermasyarakat. Orang tua terdorong oleh rasa kasih sayangnya pada anak mencari daya upaya untuk mendidik anak.
Lama-kelamaan pengalaman sekian banyak orang dalam sekian waktu itu terhimpun dalam suatu teori mendidik yang disebut mendidik. Berbagai pengalaman itu tertuang dalam suatu kumpulan pendapat dan teori mendidik yang disebut Pedagogik.
  1. Pedagogik lahir karena anak memerlukan bantuan
Pada bagian No. 2, kita mengatakan bahwa pedagogik lahir karena kasih sayang orang tua, maka sebaliknya kasih sayang itu tidak akan melahirkan pedagogik kalau dari pihak anak itu tidak memerlukan bantuan.
Kita dapat menyimpulkan bahwa pedagogik itu lahir pada mulanya karena pertanyaan atau keperluan praktis sehari-hari baik hal itu terangkat dari masalah kelangsungan hidup bermasyarakat atau karena disebabkan kasih sayang orang tua atau karena keperluan bantuan pada anak.
Kesemua itu mendorong manusia untuk mengumpulkan berbagai pendapat yang di uji kebenarannya oleh waktu dan banyak orang sehingga menjadi berbagai teori mendidik.
Maka dengan demikian, lahirlah pedagogik yaitu teori tentang apa dan bagaimana mendidik itu.

B.     Kompetensi Pedagogik
Menyatakan kemampuan mengelola pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran dimaksudkan tidak terlepas dari tugas pokok yang harus dikerjakan guru, tugas-tugas tersebut antara lain dikerjakan guru. Tugas-tugas tersebut antara lain :[2] Membuat rencana pembelajaran, Melaksanakan pembelajaran, dan Mengevaluasi pembelajaran. Kompetensi Pedagogik juga meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

C.  Sub Kompetensi
  1. Memahami peserta didik secara mendalam[3]
a.       Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif.
b.       Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian.
c.       Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
  1. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran[4]
a.       Memahami landasan pendidikan.
b.      Menerapkan teori belajar dan pembelajaran.

c.       Menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang akan dicapai dan materi ajar.
d.      Menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
  1. Melaksanakan pembelajaran[5]
a.       Menata latar pembelajaran.
b.      Melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
  1. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran[6]
a.       Merancang dan melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode.
b.      Menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar.
c.       Memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
  1. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensinya[7]
a.       Memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik.
b.      Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi akademik.
c.       Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi non akademik.



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya”
Bertitik tolak dari apa yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya dapat disimpulkan secra rinci bahwa setiap subkompetensi dijabarkan jadi indikator esensial sebagai berikut :[8]
1.      Subkompetensi memahami peserta didik secara mendalam memiliki indikator esensial: memanfatkan prinsip-prinsip. Subkompetensi memahami peserta didik secara mendalam memiliki indikator esensial: memanfatkan prinsip-prinsipkembangan kognitif, memahami pesrta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
2.      Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: memahami landasan kependidikan; menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karateristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
3.      Subkompetensi melaksanakan pembelajaran memiliki indikator esensial; menata latar (setting) pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
4.      Subkompetensi merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator esensial; merancang dan melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar secara berkesinabungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar, dan pemanfaatan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
5.      Subkompetensi pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya, memiliki indikator esensial; memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik, dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik.

C.    Saran
Setelah melalui studi pustaka dan diskusi kelompok selesailah makalah ini. Sepenuhnya kami sadar akan banyaknya kekurangan di beberapa titik. Banyak penafsiran-penafsiran serta pendapat yang berbeda dan itu semua tidak lepas dari sifat fitrah dari penulis sebagai manusia yang memiliki banyak keterbatasan. Jadi maklumlah kiranya, jika terdapat berbagai pendapat yang penulis simpulkan. Oleh semua itu, jika sampai terdapat beberapa perbedaan pendapat, tentunya bisa di pelajari. Maka, besar harapan kami adanya respon dari pembaca terhadap makalah ini.
Lepas dari itu semua kami berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi siapapun pembacanya. Selanjutnya kami ingin berterima kasih kepada dosen pembimbing dan rekan-rekan yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah sederhana ini. Syukron. . .  . . . .           


DAFTAR PUSTAKA


Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan menghadapi Sertifikasi Guru, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada : 2007.
Suardi, Edi, Pedagogik 3, Bandung : Angkasa : 1983.
www.google.com kompetensi pedagogik
www.google.com pedagogik



[1] Suardi, Edi, Pedagogik, Bandung : Angkasa, 1983, Hal. 111
[3] Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan menghadapi Sertifikasi Guru, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada : 2007. Hal. 76.
[4] Ibid.
[5] Ibid., hal. 76.
[6] Ibid.
[7] Ibid.
[8] www.google.com kompetensi pedagogik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar